Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Saireri

Jembatan penghubung Kampung Sanoba dan Waharia putus, kata Warga; Kami mau lewat mana

82
×

Jembatan penghubung Kampung Sanoba dan Waharia putus, kata Warga; Kami mau lewat mana

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
Jembatan Penghubung Sanoba dan Waharia di Nabire – BumiofiNavandu.
Nabire, BumiofiNavandu – Jembatan penghubung antara kampung Sanoba bawah, Distrik Nabire dan Kampung Waharia, Distrik Teluk Kimi, Kabupaten Nabire, Papua, akhirnya putus total.
“Tiba-tiba saja kemarin siang putus, tapi memang karena sudah lama tidak terurus. Nanti kami mau lewat mana ke Sanoba atau kota,” ujar Ketua RT 01 Kampung Waharia, Distrik Teluk Kimi, Aser Raubaba di Nabire. Kamis (22/4/2021).
Menurut Raubaba, jembatan penghubung dua Kampung dan dua Distrik ini sudah dibiarkan belasan Tahun tak diurus. Padahal sering mengalami kerusakan akibat banjir yang menerjang tiang jembatan atau kayu yang sering lapuk. Kendati demikian, belum ada perhatian serius dari Pemerintah untuk memperbaiki.
“Jadi kalau kayu lapuk, saya biasanya ajak warga sekitar sini perbaiki sama-sama,” tuturnya.
Kata Aser, Jembatan ini bukan hanya sebagai sarana penghubunng dua Kampung, namun juga sebagai satu-satunnya akses menuju Pantai Wisata Gedo.
Jembatan yang dibangun sejak Tahun 1990-an itu sering mengalami kerusakan dipicu banjir. Tiang utamanya sudah membengkok dan miring. belum lagi kayunya sering lapuk.
“Jembatan inni sudah lama sekali, selalu dibiarkan begitu saja,” kata Raubaba.
Lanjutnya, hampir se-Tahun belakangan jembatan sudah terlihat parah. Akibatnya, tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, tetapi hanya roda dua.
Kini, jembatan benar-benar putus. Ia merasa sedih sekaligus mengeluh karena akan menghambat penjalanan anak-anak sekolah dari Kampung Waharia yang mengenyem pendidikan di Kampung Sanoba atau Kota Nabire.
“Sekarang ini saya bingung dan kasihan. Anak-anak ke sekolah nanti terganggu. Kalau yang punnya kendaraan pasti lewat jalan atas, jika tidak harus tunggu air sungainya surut,” ungkapnya.
Warga Lainnya, Stevanus Mote mengatakan, jembatan penghubung dua kampung itu sudah pernah dikerjakan salah kontraktor seTahun sebelumnya. Namun hingga kini belum ada kelanjutannya.
“Pernah ada yang datang kerja, tapi tidak lanjt lagi sampai sekarang,” kata Mote.
Stevanus yang juga warga Kampung Waharia ini mengakuh bahwa telah mengatahui jika jembatan tersebut termasuk jalan menuju Pelabuhan Samabusa jalur pantai merupakan tanggungjawab Pemerintah Provinsi Papua.
“Saya juga baru tau dari orang yang dulu kerja di sini, kalau jembatan ini urusan Provinsi dan bukan Kabupaten,” akuh Mote.
Namun keduanya berharap, baik kepada Pemerintah Kabupaten Nabire maupun Provinci Papua untuk memperhatikan dan segera memperbaiki Jembatan tersebut.
Mereka juga berharap kepada Ketiga kandidat Pilkada Nabire, agar pemenangnya dapat memperhatikan dan memperjuangkan agar jembatan diperbaiki.(Red)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!