Nabire, BumiofiNavandu – Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire kembali membuka pelayanan rawat jalan kepada masyarakat pada Senin (09/08). Sebelumnya, hampir sebulan ditutup sejak 13 juli hingga 10 Agustus 2021 silam.
Selama itu, pasien rawat jalan disarankan untuk berobat ke puskesmas-puskesmas terdekat. Hal ini lantaran RS berfokus dalam perawatan pasien covid pasien covid-19 yang melonjak hingga 160 orang, namun pelayanan di IGD tetap berjalan.
Berikut petikan hasil wawancana BumiofiNavandu dengan Direktur RSUD Nabire, Dokter Andreas Pekei, Sp. PD melalui sambungan selulernya pada Senin (09/08/2021).
- Selamat siang Dok, apa Kabar?
_ Baik, selamat siang kembali.
- Dok, bagaimana perkembangan pelayanan di poliklinik rawat jalan, apa benar layanan polik hari ini sudah di buka kembali?
_ Benar, kami sudah buka pelayanan kembali hari ini. hal ini dikarenakan selama satu bulan kemarin pasien covid melonjak di bulan Juli sampai kami kewalahan. Sehingga polik ditutup sementara dan fokus di penanganan covid.
Kita di RS itukan ada rawat jalan dan rawat inap, kalau rawat inap dan IGD itu tetap berjalan, tapi untuk kunjungan kami membatasi.
- Dok, berapa pasien covid-19 yang saat ini masih menjalani perawatan di RS?
_ kita sesuai data infografis itu masih satu pasien. Laporan ini kalau dilihat kasus covid masih banyak berkembang di masyarakat, mereka tidak rawat inap tapi di rumah masing-masing. Padahal harus di isolasi di tempat tersendiri tapi kita belum punya.
- Dok, kalau masih ada kasus di luar (masyarakat) yang menjalani isolasi mandiri, lalu siapa yang mengawasi mereka?
_ ada yang awasi, dari Dinas dan puskesmas, bisa di cek di sana. sebab pasien itu kan ada yang berat dan ada yang ringan. Contoh kalau kita sakit, ada yang berobat ke poliklinik dan dikasih obat saja tapi ada juga yang kalau saat periksa lalu dokter/polik bilang harus di rawat, maka dia dirawat karena penyakitnya yang diderita. Artinya pasien itu ada dua jenis, ada rawat jalan dan ada rawat inap yang berarti butuh infus, butuh oksigen dan lain-lain, sama seperti pasien covid-19. Nah, dari laporan yang seribu lebih itu mereka tidak perlu rawat inap atau infus tapi rawat di rumah masing-masing karena kita tidak punya tempat perawatan yang cukup. Beda dengan 160 yang bulan lalu membutuhkan oksigen perawatan intensif.
- Kasus Suspek dan Kontak erat berada di tengah-tengah masyarakat. jika demikian, apa yang harus dilakukan?
_ Tugas masyarakat adalah masing-masing menjaga diri. Sebab dari jumlah sekian itu kita tidak tau siapa saja. bisa saja itu tetangga kita, keluarga, teman, kolega, rekan kerja dan tetangga. Ini bukan lagi dari luar seperti awal dulu, ini penyebaran di masyarakat masih ada maka harus waspada. Sebab saat ini masih banyak masyarakat tidak patuh protokol, masih berkerumun maka virus masih menyebar antara saya dan kamu, kamu dan dia, dia dan mereka (diantara kita). Ingat bahwa kasus masih ada lebih seribu.
- Jaga Imun dan dana iman?
_ Benar, harus jaga imun dan jaga iman. Jaga imun itu seperti kalau ada masalah dikurangi. Ada utang jangan menuntut, kalau ada utang bayar. Kita perlu mengurangi semua faktor stress, selalu dibuat happy karena stress dan tidak makan misalnya, dan banyak hal lain. Kalau dulu biasa makan ayam sekarang hanya sayur, ya di syukuri sebagai bagian dari apa yang dimiliki, jangan paksa mau makan daging ayam terus nanti pikiran dan sakit. Ini saatnya kita menyederhanakan hidup, jangan banyak beban, banyak bersyukur, happy. Ini cara untuk meningkatkan imun, kalau Iman ya, harus perbanyak mendekatkan diri dengan Yang kuasa sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
Maka kita perlu waspada, bulan Juli RS Nabire hampir kewalahan dengan oksigen, makanan, obat-obatan. artinya kalau makin banyak pasien covid-19 yang dirawat maka petugas dan RS akan kewalahan apalagi dimasa pandemi seperti ini, banyak kendala seperti transportasi yang kurang jelas, jam penerbangan dikurangi, kapal dibatasi, lalu obat lewat mana datang. Ini yang harus kita perhatikan sebab jumlah pasien sangat mempengaruhi segala segi kehidupan. Jumlah meningkat karena kita yang buat dengan tidak mematuhi prokes.
- Terkait Vaksin Dok?
_ Kita harus vaksin, semua orang harus ikut berlomba untuk vaksin kecuali memang ada yang benar-benar tidak bisa. Kenapa harus vaksin? Karena dengan vaksin akan membentuk daya tahan tubuh (imun) untuk melawan covid-19. Jadi kalau suatu saat kalau kita kena covid, gejalanya tidak akan berat.
- Berapa target vaksin di Nabire Dok?
_ Nabire target vaksinnya 70%, sekarang baru 21% masih kurang 50%. Kita harus capai 70% baru berhenti. Jadi kita sudah kembali aktivitas seperti sediakalah. Kalau penduduk Nabire lebih 100 ribu jiwa, atau kalau ikut DPT 86 ribu maka itu semua harus tervaksin.
Kasus terkomfirmasi TCM 764 orang sedangkan terkomfirmasi antigen 1.439 sengan total kasus sebanyak 2.203 kasus. sehingga sebanyak 1.439 orang masih menjalani karantina (isolasi) mandiri di rumahnya masing-masing. menurut Dokter Pekei, data tersebut menunjukan bahwa masih ada covid di tengah-tengah kehidupan masyarakat. RS Nabire menargetkan perawatan kasus covid-19 nol, suspek nol dan kasus baru nol.
Berdasarkan data infografis tim gugus tugas Kabupaten Nabire per (8/8), total komulatif sebanyak 764 orang yang dinyatakan terkonfirmasi.
Sementara, pasien dalam isolasi atau perawatan saat ini hanya berjumlah satu orang. sedangkan pasien yang sembuh sebanyak 720 orang, kontak erat sebanyak 299 orang, suspek 1.439 orang. meningggal 82 orang yang terdiri dari meninggal karena terkonfirmasi covid-19 43 orang, sedangkan 39 probable (orang yang masih dalam kategori suspek dan memiliki gejala ISPA berat, gagal napas, atau meninggal dunia, namun belum ada hasil pemeriksaan yang memastikan bahwa dirinya positif covid-19).(*)