Nabire, Bumiofinavandu – Pemuda Katolik Kabupaten Nabire, Papua Tengah, gencar melakukan sosialisasi dan konsolidasi organisasi organisasi. Kali ini, pengurus Pemuda Katolik menyambangi Paroki Santo Yosep Nabire Barat pasa Senin (13/11/2023).
Selain pengurus Pemuda Katolik Kabupaten Nabire, hadir dalam pertemuan tersebut, Pastor Paroki Santo Yosep Nabire Barat, Pastor Oktovianus Taena beserta para pemuda di paroki tersebut.
Ketua Pemuda Katolik Kabupaten Nabire, Arnold Pakage mangaku, kegiatan yang sama sudah dilakukan di beberapa paroki lain seperti Paroki Kristus Raja (KR), Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) serta Paroki Santo Antonius Padua.
“Kami sudah bertemu tiga paroki sebelumnya dan sekarang di sini. Nantinya kita akan masuk lagi ke stasi-stasi atau kombas untuk bersosialisasi dan konsolidasi organisasi,” akuh Pakege dalam pertemuan itu.
Dikatakan, Pemuda Katolik merupakan organisasi kemasyarakatan, yang pada intinya merangkul dan mengajak para pemuda untuk mengembangkan diri dan berorganisasi.
“Jadi kita hadir untuk mengajak pemuda berorganisasi, mengembangkan diri untuk siap tenjun di masyarakat sesuai ajaran gereja,” kata Pakage.
Sementara itu, Pastor Oktovianus Taena mengatakan, kehadiran Pemuda Katolik merupakan pintu untuk merangkul pemuda di gereja yang dipimpinnya.
“Kami terbuka untuk kegiatan seperti ini. Sehingga ada sesuatu yang dilakukan kepada pemuda,” kata Pastor.
Sedangkan seorang pemuda dari gereja itu, Alfred Pekei berterima kasih atas kehadiran pengurus Pemuda Katolik. Baginya, ini wadah untuk mengumpulkan pemuda di gereja untuk bersama-sama belajar berorganisasi.
“Ini bagus. Terima kasih sebab kehadiran organisasi ini sangat baik untuk pemuda,” pungkasnya.

Mengenal Pemuda Katolik
Melansir website resmi Pemuda Katolik Indonesia, Pemuda Katolik adalah Organisasi Kemasyarakatan Nasional berbasis pemuda Katolik (umur 17-45 tahun). Organisasi ini dideklarasikan pada tanggal 15 Nopember 1945 dan kemudian diumumkan secara resmi dalam Kongres Partai Politik Katolik Indonesia di Surakarta pada 8 Desember 1945.
Embrio organisasi ini dapat ditemukan sejak berdirinya Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yang didirikan di Batavia pada November 1914. Pendirian KJB diprakarsai oleh Katholieke Sociale Bond (KSB), khususnya Pastor J. van Rijckevorsel. KJB adalah organisasi untuk para remaja yang telah menamatkan sekolah lanjutan pertamanya hingga usia 20 tahun. Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda, dalam rapat perdananya (27 Oktober 1928) digelar di gedung Katholieke Jongenlingen Bond. Gedung ini berada di kompleks Gereja Katedral, Jakarta.
Moeda Katholiek
Anggota KJB didominasi oleh para pemuda Katolik berkebangsaan Belanda, oleh karena itu setahun setelah Sumpah Pemuda, organisasi kaum muda Katolik kedua didirikan untuk lebih mengakomodir putra-putri bumiputera pada 1 Agustus 1929 di Yogyakarta dengan nama Moeda Katholiek dan untuk yang wanita diberi nama Moeda Wanita Katholiek. Sebagai Penasihat Rohani juga pastor yang sama yaitu Pastor J. van Rijckevorsel.
Seperti halnya juga dialami oleh organisasi-organisasi lainnya, selama pendudukan Jepang (1942-1945), Moeda Katholiek dan Moeda Wanita Katholiek berhenti melakukan kegiatan karena dilarang pemerintah jajahan Jepang.
Angkatan Muda Katolik Republik Indonesia (AMKRI)
Tidak lama sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 15 Nopember 1945 didirikan organisasi kaum muda Katolik yang dinamakan Angkatan Muda Katolik Republik Indonesia (AMKRI). Diumumkan dalam Kongres Partai Politik Katolik Indonesia (PPKI) di Surakarta 8 Desember 1945. Sebagai Ketua AMKRI pertama adalah Aloysius Sartono Kartodirdjo yang saat itu masih berusia 34 tahun. Aloysius Sartono Kartodirdjo di kemudian hari menjadi Guru Utama Sejarawan Indonesia.
Muda Katolik Indonesia (MKI)
Pada tanggal 9-12 Desember 1949 diselenggarakan Kongres Umat Katolik Seluruh Indonesia (KUKSI) yang pertama. Keputusan utama kongres tersebut adalah bahwa untuk semua golongan umat Katolik, hanya ada satu wadah organisasi, yaitu satu partai Katolik (Partai Katolik), satu organisasi wanita Katolik (Wanita Katolik Republik Indonesia atau WKRI), satu organisasi pemuda Katolik (Muda Katolik Indonesia atau MKI menggantikan AMKRI), satu organisasi mahasiswa Katolik (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia atau PMKRI).
Pemuda Katolik
Pada kongresnya bulan Juli 1960 di Solo, atas usulan Munadjat Danusaputro nama Muda Katolik Indonesia (MKI) diubah menjadi Pemuda Katolik. Nama ini masih digunakan hingga saat ini. 15 Nopember yang merupakan tanggal dideklarasikannya AMKRI kemudian menjadi Hari Ulang Tahun Pemuda Katolik. Organisasi ini berada di Pusat, Provinsi hingga Kabupaten dan Distrik.[*]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Bumiofinavandu.com”, caranya klik link https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Jangan lupa install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
