Anggota Taliban di Pakistan. (kredit foto: STRINGER / REUTERS)
Dilansir dari Jerusalem Post, Timur Tengah, (7/9/2019) – Para wartawan, yang bekerja di perusahaan berita radio dan TV yang khusus menyiarkan berita dalam bahasa Pashto dan Dari, di culik saat bepergian bersama dari provinsi tetangga Paktika ke Paktia untuk menghadiri lokakarya media pada hari Jumat.
“Kami berusaha untuk menegosiasikan pembebasan mereka dengan Taliban,” kata Abdullah Hasrat, juru bicara gubernur Paktia.
“Ya, mujahidin kita (pejuang) telah secara keliru menculik mereka,” kata Zabihullah Mujahid, juru bicara kelompok gerilyawan garis keras.
“Saat ini layanan seluler tidak berfungsi, tetapi mereka akan di rilis segera setelah kami melakukan kontak dengan komandan setempat,” katanya.
Afghanistan adalah negara paling mematikan bagi para jurnalis dunia khsusnya di tahun 2018, dengan 13 kematian menurut Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ).
Federasi Jurnalis Internasional mengatakan 16 wartawan tewas tahun lalu. Pada Juni, Taliban mengeluarkan ancaman terhadap media Afghanistan, dengan mengatakan bahwa para wartawan akan menjadi sasaran kecuali jika outlet berita berhenti menyiarkan apa yang mereka sebut sebagai propaganda pemerintah terhadap para pemberontak.