Sekretaris Suku Wate Kampung Oyehe (Nabire Kota), Kurios B Duwiri menyebut, kemungkinan pelaku yang sering menaruh sampah ditepi jalan bisa dikategorikan dengan sakit jiwa atau sengaja. Artinya, ini tidak normal sebab manusia ingin dirinya bersih tetapi mengotori lingkungan atau wilayah orang lain.
“Saya pikir ini merusak lingkungan yang sudah bersih, halaman orang dan mengganggu ketenangan orang lain dan jangan-jangan kejiwaannya terganggu. Mengapa taruh sampah di tepi jalan?,” ujar Duwiri di Nabire. Senin (06/07/2020).
Upaya Pemerintah walaupun walaupun terbatas, menurut Duwiri, setidaknya telah membantu dan memicu kesadaran warga tentang kebersihan lingkungan. Sehinggga, mau tak mau masyarakat harus meletakan sampahnya di TPS yang sudah disediakan.
“Kita tau bahwa semua masih terbatas TPS sementara yang sudah disediahkan. Tetapi, bisa membantu untuk mengatasi persoalan ini. kan petugas angkat saban hari, jadi buanglah di sana,” tutur Dia.
Dia menyebutkan, kebiasaan warga membuang sampah di tepi jalan sudah berlangsung lama bahkan sebelum adanya TPS sementara. Mereka (Pelaku), dengan seenaknya melakukan itu sembari naik kendaraan. Kondisi itu mengakibatkan beberapa titik rusa jalan tertentu bahkan depan rumah orang terlihat bungkusan sampah bungkusan di jalan.
”Tumpukan sampah ini akan menggangu kesehatan orang lain karena aromanya. Kapan ada kesadaran dari masyarakat. Ataukah pelaku akan puas ketika telah melakukan hal itu,” terangnya.
Padahal lanjut Duwiri, manusia sedang menuju pada kehidupan modern tetapi masih ada sebagian yang masih ingin hidup di jaman batu. Hal lain yang berhubungan dengan covid-19 yaitu kehidupan new normal, manusia diharuskan untuk selalu menjaga kebersihan, dan menghindari hal-hal yang memungkinkan terjadinya potensi-potensi penyakit.
“Sebab sampah ini kalau bauh sangat mengganggu pernapasan orang lain, dan sangat mengganggu pemandangan di sekitar,” lanjut dia.
Ia, menghimbau kepada seluruh warga Kota Nabire, untuk selalu merasa memiliki Kota ini. yang ingin sehat dan bersih agar setidaknya hal sederhana yang dilakukan adalah sampah di taruh pada tempatnya yakni TPS sementara yang sudah disediahkan.
“Saya pikir tidak susah kalau kita bawah ke tempatnya.,” imbuh Duwiri.
Seorang pengguna jalan, Syaril menambahkan dirinya tidak bermaksud menilai orang secara berlebihan. Namun menurutnya sudah keterlaluan sebab hal serupa selalu terulang walaupun sudah ada TPS.
Ia bilang, biasanya pelaku akan beraksi tengah malan disaat warga lain sedang nyenyak. Pasalnya pelaku sering menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat dan menaruh sampah sembarangan di beberapa titik.
“Saya tidak bermaksus menuduh, tapi ini sering sekali. Kalau sudah agak malam (larut), lalu ada kendaraan yang melintas dan agak pelan, pasti mereka akan buang sampah. Banyak tempat yang seperti ini,” tambahnya.(Red,Tiru)