Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Pendidikan

Dinas Pendidikan Nabire serukan 3 M untuk KBM

16
×

Dinas Pendidikan Nabire serukan 3 M untuk KBM

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kadis Pendidikan Kabupaten Nabire, Yulianus Pasang di ruang kerjanya – Bumiofinavandu.

Nabire, Bumiofinavandu – Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire menyeruhkan pentingnya penerapan 3 M, (Menggunakan masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan) dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di Sekolah khususnya tingkat SMP dan SMA/SMK.

“Dalam KBM butuh kehati-hatian dengan memperhatikan dan melaksanaan protokol kesehatan dengan ketat, terutama 3 M,” kata Kepala Dinas Pendndikan Kabupaten Nabire, Yulianus Pasang, ruang kerjanya. Jumat, (18/9/2020).

Menurutnya, dengan meningkatnya kasus covid-10 di Nabire, sangat berdampak terhadap dunia pendidikan. Pihaknya, terus berkoordinasi dengan tim covid-19 Kabupaten guna mendapatkan saran dan masukan untuk pelaksanaan KBM.


Sehingga, Tim kesehatan covid-19 telah menyarankan agar sekolah tetap berjalandengan catatan bahwa pertama; bila terdapat orang tua yang terinfeksi maka Dinas segera mengambil tindakan, untuk meliburkan satu kelas dimana salah satu anaknya orang tua terpapar dan agar segera melaporkan untuk di rapid.

Kedua ; andai terdapat siswa yang terpapar maka diinstruksikan untuk satu sekolah bersangkutan harus diliburkan. Kemudian ditindaklanjuti oleh tim medis untuk melakukan pemeriksaan seluruh siswa dan guru.

“Ini yang ita sudah bahas sehingga keputusannya sekolah tetap berjalan tetapi harus waspada,” tutur Pasang.

Kata dia, mengingat KBM tetap berjalan dengan menggunakan dua metode yakni daring dan tatap muka sesuai protokol penanganan covid. Maka Pasang, meminta pengawas, kepala sekolah, guru bahkan orang tua murid untuk memberikan tenaga, pikiran dan waktu sebagai pelayaan dalam mendidik anak-anak sekolah.

Pasang mencontohkan, dalam sehari ia di rumah hanya antara empat sampai enam jam perhari. Hal ini lantaran saban hari harus berkeliling untuk mengontrol situasi di sekolah-sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Tujuannya, jangan sampai terdapat siswa-siswi yang berkeliaran di luar sekolah, berkerumun atau kumpul di terminal. Tetapi harus diarahkan untuk kembali ke rumah saat pulang sekolah.

“Ini saya sengaja lakukan? Karena kita ini pelayan. Dinas pendidikan pelayan, pengawas dan guru-guru pelayan, termasuk orang tua adalah pelayan untuk anaknya. Kalau kita tidak lakukan lalu siapa yang mau lakukan,” terangnya.

Lanjutnya, KBM untuk TK dan SD masih menggunakan hasil rapat sebelumnya. Sementara untuk SMP dan SMA/SMK masih tetap berjalan dengan menggunakan dua sistem yaitu, daring dan tatap muka yang sudah di atur sesuai protokol penanganan covid-19.

“Ini akan berjalan hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Artinya, bisa saja cepat dan bisa juga lama, sesuai perkembangan covid-19,” lanjut Pasang.

Terpisah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMK N 2 Nabire, Yanuarius Wakei menambahkan pihaknya melaksanakan proses KMB tatap muka sesuai protokol kesehatan dan belajar daring.

Namun dengan melihat perkembangan covid yang terus meningkat maka sekolah mengambil keputusan untuk mulai minggu depan proses tatap muka hanya dilaksanakan seminggu sekali untuk satu jurusan.

Tetapi, setelah kasus meningkat kasus maka rapat dewan guru menghendaki mulai minggu depan hanya satu kali dalam seminggu pertemuan untuk satu jurusan,” tambah Wakei.(Red)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!