![]() |
Korban kecelakaan heli ketika tiba di Bandara Nabire – Bumiofinavandu/Dok SAR Nabire. |
Nabire, Bumiofinavandu – Empat unit helicopter dikerahkan dalam pencarian jatuhnya helikopter milik PT National Utility Helicopters (NUH) yang mendarat darurat di pedalaman Kabupaten Paniai, pada Kamis (17/9/2020).
Keempat heri tersebut diantaranya satu unit Heli Caracal HT. 7206 milik TNI AU, satu unit Heli Bell 212 PK-ZRG milik PT. Sayap Garuda Indonesia (SGI) Freeport Indonesia, satu unit Heli Bell PK – LTA PT. Asian Air One serta satu unit Heli Alouette PT. Intan Angkasa.
“Tim gabungan menggunakan empat heli dalam percarian heli yang naas itu,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Biak Gusti Anwar Mulyadi, Minggu (20/9/2020).
Mulyadi menjelaskan, setelah mendapatkan laporan dari pihak bandara Nabire terkait pesawat naas yang mengalami Lost Contact pada koordinat 3⁰ 33’ 03” S – 136⁰ 09” 28” E.
Basarnas lalu melakukan koordinasi dengan potensi SAR untuk melakukan pencarian. Sehingga, SAR menurunkan 30 personil terdiri dari 23 orang dari Kantor SAR Biak dan 7 orang dari Pos SAR Nabire.
“kemudian tambahkan dengan potensi SAR lainnya seperti TNI/Polre, otoritas Bandara Nabire dan total tim pencarian mencapai 100 orang lebih termasuk kru PT NUH dan langsung melakukan pencarian,” jelasnya.
Menurutnya, tim kemudian bergerak selain dengan menggunakan empat unit heli, ada juga peralatan darat pendukung diantaranya; satu unit D- max double cabin dan satu unit D-Max Box milik Pos SAR Nabire. Satu unit Truck Personil dan satu unit ambulance milik Polres Nabire, satu unit Truck Personil dan satu unit Ambulance milik Kodim 1705 Nabire, peratatan Mountaineering SAR, alat komunikasi termasuk HP saatelite.
Kemudian untuk pencarian hari pertama, tim tidak membuahkan hasil lantasa cuaca yang tidak mendukung. Namun, mulyadi mengatakatan bahwa helicopter kemudian ditemukan pada Jumat (17/9) pada ketinggian 4.700 di atas permukaan air laut (dpl) di dengan lokasi diantara Nabire dan Enarotali atau Jaya Biru Area.
“Setelah ada tanda-tanda, tim kemudian kembali ke Enarotali dan melakukan persiapan untuk melakukakan evakuasi karena ada tanda-tanda bahwa kru yang naas masih dalam keadaan selamat,” tuturnya.
Lanjut Mulyadi, pencarian sempat terhambat lantaran pihaknya mengalami kesulitan terutama data yang minim, kemudian kondisi cuaca termasuk peralatan udara.
“Kandala utama sebenarnya hanya cuaca, lalu data kita yang minim dan alay transportasi udara sebab di Nabire tidak ada, kecuali Timika,” lanjutnya.
Kepala pos SAR Nabire, Tri Joko meenambahkan, tiga kru dalam keadaan selamat saat dievakuasi. Walaupun pilot Erik Kurniawan (48) mengalami luka di kepala dan kaki serta benturan di dada. Sementara Endy Nawalaga (44) mengalami luka pada bagian kepala dan kaki, dan Aswar Jamal (31) tangan kirinya patah.
Korban lalu dievakuasi ke kilo 100 denggan heli kopter, dan selanjutnya tetap menggunakan heli ke Nabire untuk mendapatkan perawatan di RS Nabire.
“Intinya mereka selamat dan saat ini sedang menjalani perawatan di RS. Kalau menyangkut penyebab kecelakaaan itu bukan ranah kami,” tambah Joko.(Red)