Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Saireri

Target PAD Nabire mulai membaik

15
×

Target PAD Nabire mulai membaik

Sebarkan artikel ini
Kepala Bapenda, Fatmawati di ruang kerjanya – Bumiofinavandu.
Example 468x60

Nabire, Bumiofinavandu – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Nabire Fatmawati mengatakan, pendapatan asli daerah (PAD) ditergetkan 31 milyar. Penetapan itu sebelum masa pandemi covid-19, lantaran Tahun sebelumnya PAD setelah yang ditargetkan 18 milyar melampauhi hingga 24 milyar.

“Karena dilihat dari perkembangan ini maka setelah mencoba hitung kembali dengan menggali potensi maka ditargetkan sebesar itu,” kata Fatmawati melalui selulernya. Selasa (13/10/2020).

Dari target 31 milyar tersebut menurutnya, berasal dari pendapatan pajak dan retribusi dari OPD Penghasil, sebelum pandemi covid-19. Setelah muncul pandemi, maka pendapatanpun mulai merosot sehingga target yang ditetapkan untuk Bapenda hanya sebesar 15 milyar. Yakni berasal dari tujuh retribusi dari Bapenda dan sisahnya dari OPD Penghasil lainnya, walaupun belum ada sidang perubahan anggaran.

Sehingga harapannya agar diakhir tahun bisa mencapai target yang diinginkan bahkan lebih.

“Tapi sampai bulan ini sudah ada 12 milyar yang diperoleh. Semoga desember target tercapai,” kata Fatmawati menjelaskan.

Menurutnya, untuk OPD penghasil belum maksimal dalam upaya untuk meningkatkan PAD. Hal ini mungkin lantaran sejak awal tidak berupaya untuk menggali potensi pendapatan, atau bisa juga dipengaruhi SDM dan regulasi.

Namun ia mengakuh untuk OPD penghasil selain bapenda akan dipasrahkan kepada pimpinan daerah, guna memberikan petunjuk dan arahan terkait PAD.

“Jadi kami lebih fokus kepada pendapatan Bapenda untuk membantu anggaran daerah. Sehingga OPD kami hanya memberikan surat untuk penerimaan. Dan jujur yang prospeknya bagus hanya perdagang dan satu atap serta DLH dan mereka setor langsung ke kas daerah dan laporannya ke Bapenda,” tutur ibu dua anak ini.

Problem lain lanjut Fatmawari adalah pendapatan yang bersumber dari retribusi pasar. Bahwa sejak awal pandemi hingga saat ini masih mengalami banyak tunggakan, termasuk para pedagang di areal pantai Nabire. namun pihaknya masih memberikan kelonggaran lanratan menerimaan di masa pandemi mengalami penurunan.

Apalagi di pantai Nabire, banyak yang mengeluh akibat cuaca yang tidak menentu. Otomatis akan berpengaruh terhadap pendapatan.

“Jadi kita akan mempertimbangkan dari sisi besaran pendapatannya saja. Dan jujur yang agak bandel adalah rumah makan, ada beberapa yang susah diberi pemahaman,” lanjut dia.

Alumni STPDN ini berharap pekada wajib pajak dan retribusi untuk memperhatikan kewajibannya.”Kami harap mereka memperhatikan soal ini karena membantu pembangunan di daerah ini,” harap Fatmawati.

Terpisah, legislator Nabire Rohedi M Cahya, menambahkan Pimpinan daerah harus jeli melihat persoalan pajak. Artinya, Bapenda sudah melaksanakan tugas dan kewajibannya. Namun OPD lain juga harus mendongkrak pendapatannya.

“Memang selama ini hanya Bapenda yang gencar. Sementara OPD lain sepertinya lebih banyak diam, lalu bagaimana dengan PAD. Jadi pimpinan daerah harus memberikan dorongan kepada OPD penghasil,” tambah sekreteris komisi A DPRD Nabire ini.(Red)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!