(Catatan untuk Moeyoe, Weinami, Nimboran, Akimuga dan Mimika di Kokonao).
oleh John NR Gobai
Nabire, BumiofiNavandu – Sejarah pemerintahan di Provinsi Papua mengalami perjalanan panjang. Untuk mempercepat pembangunan , sejak kekuasaan Belanda hingga pemerintah Indonesia, dirumuskan sejumlah kebijakan yang dinilai tepat untuk memajukan daerah tersebut, termasuk mengupayakan pembagian wilayah pusat pemerintahan. Semua tempat yang dahulu saat pemerintahan belanda adalah onderafdeling telah menjadi kabupaten kecuali Weinami, Nimboran, Muyu, Akimuga dan Mimika di Kokonao sehingga perlu adanya langkah strategis persiapan menuju Kabupaten baru.
History
Dalam buku: “Belanda Di Irian Jaya, Amtenar Di Masa Penuh Gejolak 1945-1962”, Penyuting Pim Schoorl yang diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Perwakilan KITLV, Jakarta dengan Penerbit Gerba Budaya, Tahun 2001.disebutkan onderafdeling yang pernah ada di Papua. Jika kita lihat secara historis apa yang disebutkan dalam buku tersebut maka dapat dikatakan hanya Muyu, Koko nao dan Nimboran serta Weinami yang belum menjadi ibukota Kabupaten.
Daerah ini perlu dipersiapkan sarana dan prasarana untuk persiapkan menjadi kabupaten. Penyiapan SDM dengan cara di kabupaten induk anak anak asal daerah yang mau dimekarkan menduduki jabatan eselon 2, 3 dan 4 serta disekolahkan di sekolah sekolah kedinasan.
Sesuai dengan UU No 23 Tahun 2014 pemekaran dapat dilakukan dengan beberpa kriteria, tentunya jika dilihat maka daerah Nimboran, Muyu, Weinami, Akimuga dan Mimika di Kokonao layak menjadi Kabupaten.
Penutup
Sudah saatnya Onderafdeling Mimika menjadi Kabupaten Bumi Komoro dengan ibu Kota Kokonao.
Onderafdeling Nimboran menjadi Kabupaten Grimenawa ibukota Genyem. Onderafling Moeyoe menjadi Kabupaten Muyu di Mindiptanah, Onderafdeling Weinami menjadi Kabupaten Teluk Sarera di Weinami. Onderafdeling Akimuga menjadi Kabupaten Tanah Amungsa. (Red, rilis dari Jhon NR Gobai yang diterima Bumofi pada Sabtu, (07/08/2021 )