Nabire, Bumiofinavandu – Aksi pemalangan Kantor Satker Bina Marga Nabire oleh kontraktor pengusaha Orang Asli Papua (OAP) Nabire sedang menuju titik terang. Pasalnya perwakilan pengusaha telah bertemu dengan Kepala Balai Jalan Nasional, Edu Sasarari, serta Kepala BP2JK Dr. H. Hamdi, ST.MT dan sejumlah pegawai di lingkungan Balai BP2JK, PPK Nabire di kantor BP2JK Kotaraja Kota Jayapura pasa Selasa (18/01/2021) kemarin.
Salah satu kontraktor OAP, Peter Worabay, dalam keterangannya di terima media ini menjelaskan bahwa aksi yang dilakukan adalah semata-mata karena pihaknya tidak ingin menjadipenonton di Negerinya sendiri. Sementara pembangunan yang di lakukan oleh warga Non Papua.
Sebab pengusaha atau kontraktor OAP pernah terlibat dalam pembangunan dan regulasi dari pemerintah. Sehingga pengusaha OAP siap terlibat dalam perubahan dan pembangunan serta diap bersaing dalam bidang jasa dan konstruksi.
“Tidak ingin jadi penonton pembangunan di Negeri kami sendiri. Kami siap ikut bergabung dalam pembangunan di bidang jasa dan konstruksi,” tegas Worabai.
Untuk itu, Worabai mengakuh pihaknya akan selalu siap untuk bersaing dengan mengikuti aturan yang berkalu. Sehingga tidak elok jika jika harus memaksakan kehendak serta menabrak aturan yang ada.
“Kamitidak mau tabrak aturan, tapi sangat siap dengan selalu membenahi diri dalam persaingan,” ungkapnya.
Sementara itu, kepala Balai Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura diwakili Eko Widiyanto menambahkan, pertemuan yang terjadi adalah ajang silahturahmi antara pengusaha OAP di Nabire dengan Satker PJN Nabire guna terbangun komunikasi yang baik.
Sehingga terbangun komunikasi dan silahturahmi antara kedua bela pihak dengan harapan pemalangan kantor di Nabire segera di buka untuk pelayanan.
“Aturan tidak bisa dilangkahi sehingga harus dipatuhi. Jadi harapannya saudara-saudara dari Nabire harus mengikuti regulasi yang ada,” pungkasnya.
Pemalangan kantor Satker Bina Marga Nabire dilakukan oleh pengusaha OAP diNabire semenjak (11/01/2021) silam. Hal ini terjadi lantaran pengusaha menilai bahwa tender proyek tidak menghargai OAP di daerah ini.
Hingga berita ini diturunkan, palang di kantor Satker belum di buka. Rencananya akan di buka setelah tim perwakilan kembali dari Jayapura untuk memberikan jawaban yang diperoleh dari hasil pertemuan dengan Kepala Balai jalan dan jembatan serta kepala Balai BP2JK.(*)