Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Pimpin upacara Harlah 2022 kenakan pakaian adat Ende, ini pesan Jokowi

97
×

Pimpin upacara Harlah 2022 kenakan pakaian adat Ende, ini pesan Jokowi

Sebarkan artikel ini
Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 yang digelar di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Rabu, 1 Juni 2022. – Bumiofinavandu/ Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev.
Example 468x60

“Tampak Presiden mengenakan pakaian adat Ende bernama Ragi Lambu Luka Lesu, dengan kain motif perpaduan warna merah dan hitam, sedangkan Ibu Iriana mengenakan perpaduan kain motif berwarna coklat dan ungu tua”

Ende NTT, Bumiofinavandu – Presiden Joko Widodo bertindak selaku inspektur upacara pada Upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila Tahun 2022 di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Rabu, 1 Juni 2022.

Presiden beserta Ibu Iriana Joko Widodo tiba di lapangan upacara sekitar pukul 07.50 WITA. Tampak Presiden mengenakan pakaian adat Ende bernama Ragi Lambu Luka Lesu, dengan kain motif perpaduan warna merah dan hitam, sedangkan Ibu Iriana mengenakan perpaduan kain motif berwarna coklat dan ungu tua.

Tepat pukul 08.00 WITA rangkaian upacara dimulai. Berperan selaku komandan upacara yaitu Kolonel Inf. Tunjung Setyabudi. Pria kelahiran Solo, 3 Agustus 1977 merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1998 dan saat ini menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri 21/Komodo, Kodam IX/Udayana.

Berperan berperan sebagai perwira upacara ialah Brigjen TNI Harfendi yang lahir di Bukittinggi, 12 Mei 1967 dan merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989. Saat ini, Brigjen TNI Harfendi menjabat sebagai Kepala Staf Kodam IX/Udayana.

Presiden Jokowi, mengatakan bahwa di Kota yang bersejarah ini Bung Karno yang merupakan sang Proklamator sekaligus Bapak pendiri Bangsa Indonesia merenungkan dan merumuskan Pancasila. Rumusan itu kemudian disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang diwariskan bagi Bangsa dan Negara.

Dalam upacara kali ini, Ketua MPR Bambang Soesatyo berperan untuk membacakan teks Pancasila, sedangkan Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus membacakan teks pembukaan UUD 1945. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memimpin pembacaan doa selepas pemberian amanat oleh inspektur upacara.

Tampak hadir mengikuti upacara Ketua MK Anwar Usman, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.

Turut hadir pula Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Anggota Komisi VII DPR RI Herman Hery, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat, serta Bupati Ende Djafar Achmad.

Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 yang digelar di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Rabu, 1 Juni 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Presiden Ajak Seluruh Anak Bangsa Bumikan Pancasila

Dilansir dari laman situs Presidenri.go.id, Presiden Jokowi mengajak seluruh anak Bangsa di manapun berada, untuk bersama-sama membumikan Pancasila, dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, pada tahun ini dilakukan dari Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dari kota bersejarah tersebut, Bung Karno sang proklamator kemerdekaan merenungkan dan merumuskan Pancasila yang kemudian disahkan sebagai dasar negara Indonesia.

Dalam amanatnya saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 yang digelar di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Rabu, 1 Juni 2022, Presiden Joko Widodo mengajak semua komponen bangsa untuk membumikan Pancasila.

“Dari kota Ende, saya mengajak seluruh anak-anak bangsa di manapun berada untuk bersama-sama membumikan Pancasila, mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujar Presiden.

Kepala Negara menjelaskan bahwa selain sebagai pemersatu, Pancasila juga telah menjadi bintang penuntun ketika bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan ujian. Menurutnya, hal tersebut sudah dibuktikan berkali-kali dalam perjalanan sejarah bahwa bangsa dan negara Indonesia yang bisa tetap berdiri kokoh, menjadi negara yang kuat karena semua sepakat untuk berlandaskan pada Pancasila.

“Tapi, saya selalu ingatkan, kita harus betul-betul menghayati Pancasila, mengamalkan Pancasila dan memperjuangkan Pancasila. Kita wujudkan dalam sistem kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan kita. Kita implementasikan dalam tata kelola pemerintahan dan juga menjiwai interaksi antarsesama anak bangsa,” jelasnya.

“Inilah tugas kita bersama, tugas seluruh komponen bangsa menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadirannya, dirasakan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia,” lanjutnya.

Saat ini, dunia masih bergejolak karena pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir dan diikuti oleh krisis energi dan pangan, serta ancaman kemiskinan ekstrem dan kelaparan. Sebagai pemegang mandat presidensi G20, Presiden Jokowi mengajak seluruh negara maju di dunia, bergotong royong menciptakan kehidupan umat manusia yang lebih baik.

“Membangun sistem kesehatan yang mampu menghadapi krisis di masa depan, serta mengawal transisi menuju energi baru dan terbarukan untuk masa depan dunia yang berkelanjutan, dengan tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih damai, lebih berperikemanusiaan dan lebih berperi-keadilan,” ungkapnya.

Di akhir amanatnya, Presiden mengajak seluruh pemimpin bangsa terutama para pejabat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, pemimpin partai politik, tokoh ormas, dan para pemimpin lainnya, untuk menjadi teladan dan contoh dalam aktualisasi nilai-nilai Pancasila.

“Mengajak seluruh rakyat untuk bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju, mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan,” tandasnya.

Presiden Jokowi Kunjungi Taman Renungan Bung Karno

Presiden Jokowi Kunjungi Taman Renungan Bung Karno

elepas memimpin jalannya Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Rabu, 1 Juni 2022, Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo mengunjungi Taman Renungan Bung Karno.

Dalam sejarahnya, masa pengasingan Bung Karno di Ende berlangsung dari tanggal 14 Januari 1934 sampai dengan 18 Oktober 1938. Selama menjalani masa pengasingan, Bung Karno banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan perenungan tepat di bawah pohon sukun bercabang lima yang ada di taman tersebut.

Menurut pengakuan Bung Karno dalam otobiografinya, tempat yang saat ini menjadi Taman Renungan Bung Karno adalah tempat di mana Bung Karno mendapatkan inspirasi tentang Pancasila yang kemudian diusulkan menjadi dasar bagi negara Indonesia merdeka.

“Ketika Bung Karno kembali ke Ende setelah dibuang kembali ke Bengkulu, 12 tahun setelah itu beliau datang kembali ke Ende sebagai seorang Presiden Republik Indonesia dan di hadapan ribuan penduduk Ende ketika itu beliau mengungkapkan bahwa ‘Di kota ini aku temukan lima butir mutiara dan di bawah pohon sukun ini kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila’,” ujar Noncent W. Noi, penutur yang menjelaskan kepada Presiden Jokowi.

Bung Karno saat itu juga berpesan bahwa apabila di suatu masa pohon sukun tersebut mati, hendaklah ditanam kembali dengan pohon sukun yang baru. Dalam sejarahnya, pohon sukun yang pertama itu mati pada tahun 1972. Pemerintah ketika itu sudah mencoba untuk menanam, tetapi tidak tumbuh.

Selanjutnya, pada masa kepemimpinan Bupati Ende periode 1973-1983, Herman Joseph Gadi Djou, ia meminta kepada sahabat-sahabat Bung Karno yang masih hidup ketika itu untuk menanam kembali pohon sukun tersebut. Peristiwa penanaman kembali itu terjadi pada tanggal 17 Agustus 1980 dan pohon sukun itu pun tumbuh hingga saat ini.

“Uniknya, Bapak Presiden, pohon sukun ini tumbuh dengan lima cabang. Bagi orang Ende, Bapak Presiden, ini membuktikan bahwa Ende memang benar-benar rahimnya Pancasila,” ungkapnya.(*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!