Nabire, Bumiofinavandu – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jayapura, Papua, melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada kader keamanan pangan desa di Nabire.
Bimtek dilaksanakan selama dua hari yakni Rabu dan kamis (16/17) bagi kader dari dua kelurahan yang salah satunya adalah Kelurahan Girimulyo, Distrik Nabire.
Kepala BPOM Jayapura, Mojaza Sirait mengatakan bahwa ada beberapa tahapan yang harus disampaikan kepada kader. Yaitu tahapan pertama adalah melaksanakan kegiatan advokasi, selanjutnya tahapan Bimtek dan beberapa tahapan selanjutnya.
“Yang tujuannya adalah untuk membentuk kader keamanan pangan desa yang nantinya bertugas sebagai penggerak dan pelaksana kegiatan gerakan keamanan pangan desa di desanya,” Hotel Mahavira II Nabire, Rabu (14/06/2022).
Menurutnya, BPOM memiliki tiga program prioritas Nasional yakni gerakan keamanan pangan desa, pengawasan pangan jajan anak sekolah serta pengawasan pasar. Dan kegiatan di Nabire sudah dilaksanakan sejak akhir Maret. Sehingga dua kelurahan dimaksud akan diintervensi, terutama dari perangkat kelurahan, guru, karang taruna, kader PKK.
Untuk melakukan sosialisasi, bagaimana kader yang baik dan mandiri dalam perannya terhadap pengawasan makanan di kelurahannya. Selanjutnya, para kader akan mengedukasi anggota masyarakat, termasuk tak kalah penting adalah akan melihat potensi industri rumah tangga pangan pada kelurahannya.
“Jadi memandirikan kader untuk mengkader dan melatih yang lainnya. Makanya kita latihan untuk pengujian makanan menggunakan test kit rapid test untuk mengidentifikasi makanan yang diduga mengandung bahan kimia atau berbahaya,” tutur Sirait.
Selain itu dikatakan Sirait, pelatihan juga berguna dengan melihat potensi usaha kecil dan menengah (UMKM) yang dikembangkan. Dengan harapan bahwa makanan dan minuman ataupun hasil produk di daerah, dapat diproduksi dengan cara yang baik dan sesuai untuk keamanan dan kesehatan masyarakat.
Sebab baik dalam konteks ketahanan pangan, badan public, fokus keamanan makanannya harus sesuai dengan UU nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan keamanan pangan. Maka pangan harus terhindar dari cemaran kimia, cemaran fisik, cemaran metra biologi sebab walaupun makanannya dan melimpah, tetapi tercemar maka artinya tidak sehat.
“Misalnya air minum tercemar dengan bakteri, makanan tercemar dengan latifolia atau makanan tercemar dengan bahan kimia. itu kan sangat berbahaya,” kata Sirait.
Lanjutnya, program tersebut akan berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat dan memastikan produksi makanan dan minuman aman. BPOM akan mengajari bagaimana memilah pangan atau memeriksa makanan kadaluarsa atau tidak. Termasuk perkembangan industri UMKM.
Nantinya, BPOM akan mengintervensi hingga akhir Tahun. Dengan target bahwa dari Kelurahan, kadernya bisa bergerak ke kelurahan lain, termasuk dari kabupaten satu ke kabupaten lainnya.
“Dan harus menjadi program rutin yang berkelanjutan dan dapat dilakukan secara mandiri,” harap Sirait.
Sementara, Kepala Kelurahan Girimulyo, Ferry B. Pattiruhu mengapresiasi serta berterima kasih atas kehadiran BPOM Provinsi Papua dalam bimtek bagi kadernya. Kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya dari BPOM di kelurahannya, maka sangatlah penting karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sehingga Pattiruhu ingin agar warganya selalu terlindung dari makanan dan minuman yang berbahaya.
“Apalagi di kelurahan saya, banyak penjual makanan dan makanan. Jadi saya juga harap agar kader yanu dan selalu menjaga kualitas dari makanan dan minuman yang dijualnya,” pungkas Pattiruhu.(*)