Nabire, Bumiofinavandu – Sebanyak 95 warga Kei dari Weda, Halmahera Tengah, Maluku utara ke Tual Maluku Tenggara (Malra), Maluku. Mereka (95) warga yang bekerja di salah satu perusahaan itu, dipulangkan pasca bentrok antar warga yang terjadi di Weda Desember 2022 silam.
Melansir dari Youtube Tribunnews, Kepulangan 95 warga disambut Bupati Maluku Tenggara, M. Taher Hanubun Kapolres Malra, di halaman Kantor Bupati Malra pada Senin (02/01/2023) pekan lalu.
Proses pemulangan sejak Desember 2022 oleh Pemkab Tidore dan keluarga 95 orang tersebut serta masyarakat Kei di Tidore.
Bupati M. Taher Hanubun mengatakan bahwa peluang kerja terjadi di banyak tempat.
Mereka (95 0rang) kini sudah berada bersama keluarga masing-masing.
Vidio tersebut telah ditonton lebih dari 35 ribu kali dan beberapa komentar.
“Kami dari Makassar berdoa, agar saudara kita bisa kembali bekerja, karena torang basudara semua.. kita banyak teman-teman Kei, dorang orang baik dan saling membantu” tulis akun @firmannacchmad2344.
“Niat kerja. Kasihan kesalahan beberapa orang berimbas ke semua” komentar akun @kututkutut1340.
“warga Kei memang pembuat onar. Dari Ambon sampai Papua mereka pembuat onar” tulis akun @urfriend130.
Akun lain @wahyus.8664 “User(usir) saja supaya tau diri. Lain kali datang di orang punya negri itu harus tau diri, terlalu bikin ridi makan puji”.
Sebelumnya, terjadi bentrokan antar dua kelompok warga di Desa Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
Insiden tersebut terjadi pada Senin (26/12/2022) gegera miras. Kedua kelompok saling serang dengan menggunakan, batu, potongan kayu, hingga parang, dan tombak.
Kedua massa juga memblokir jalan menuju dari dan ke Kota Maba, ibu kota Halmahera Tengah sehingga mengganggu aktivitas masyarakat. Bentrok ini dinilai sangat mengganggu karyawan perusahan pertambangan nikel yang akan melintas kawasan itu.
Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Suswoko, menjelaskan bahwa kejadian itu dipicu oleh minuman keras lalu terjadi kesalahpahaman.
“Dasarnya miras (minuman keras) lalu mabuk. Yang ditegur ditegur tidak terima lalu melakukan penganiayaan,” kata Kapolda Maluku Utara.
Namun menurut Irjen Pol Midi Suswoko, pemblokiran jalan telah diatasi aparat dan aktivitas masyarakat kembali normal.
“Saat ini aktifitas sudah kembali normal,” pungkasnya.[*]
Dapatkan update berita Bumiofinavandu.com dengan bergabung di Telegram. Caranya muda, Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di Android/Ponsel lalu klik https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Atau dapatkan juga di medsos (Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok) dengan nama akun Warta Bumiofi.