Nabire, Bumiofinavandu – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, S.I.K., menegaskan bahwa tidak ada penyerangan di Mako Brimob Polda Papua di Kotaraja Jayapura. Namun Irjen Mathius Fakhiri mengakui jika ada insiden, walaupun kelihatannya seolah-olah ada penyerangan padahal tidak.
“Tidak ada penyerangan di Mako Brimob,” tegas Kapolda kepada wartawan di Nabire terkait insiden di Mako Brimob geraga penangkapan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe oleh KPK pada Selasa (10/01) kemarin.
Insiden tersebut menurut Irjen Fakhiri, adalah bentuk kasih sayang dan perhatian dari masyarakat Papua terhadap sosok pemimpinnya, yang sudah dianggap sebagai orang tua dan saudaranya yang kebetulan menjadi Gubernur.
Sehingga bagi TNI dan Polri, cara menangani persoalan terhadap orang Papua tidak harus dilakukan dengan emosional. Tetapi dihadapi dengan sabar penuh ketegasan, karena ketegasan berbeda dengan kekerasan.
“Dan pelaku pelemparan sudah diamankan dan diambil keterangan. Saya sudah minta agar kalau sudah selesai karena bapak LE sudah di Jakarta dan ditangani oleh KPK maka Papua harus kondusif dan kembali beraktivitas seperti biasa. Jadi tidak ada masalah, kami dari aparat TNI Polri di Papua sudah paham mana yang menyerang petugas dan mana yang tidak,” tuturnya.
Kapolda bilang bahwa satudua Tahun ke depan Polda harus memperkuat Polres-polres di wilayah DOB yang ada. Sehingga dengan hadirnya anggota Polri dapat memberikan rasa aman dan nyaman, agar pemerintah dapat bekerja dan membangun infrastruktur dan menjalankan pemerintahan sebagaimana mestinya.
“Maka tugas LO atau perwira penghubung dari Polda adalah membantu Pj Gubernur sebagai perpanjangan tangan dari Kapolda,” ungkapnya.
Jika ada masyarakat yang memberikan tanahnya untuk pembangunan Polda, maka Kata Kapolda, dia sendiri akan turun untuk mengecek. Sehingga tidak terjadi persoalan di kemudian hari.
“Kalau ada masyarakat yang mau kasih tanah untuk Pembangunan Polda, nanti saya datang sendiri cek,” kata Irjen Fakhiri.
Sambungnya, situasi kamtibmas di wilayah hukum (wilkum) Polda Papua sangat kondusif, aman dan terkendali berkat kerjasama dari semua pihak, walaupun ada kejadian di penghujung Tahun.
Kendati demikian, Kapolda mengakui bahwa di wilkum Polda Papua lainnya seperti di pegunungan ada kejadian dan riak-riak Yahukimo, Pegunungan Bintang dan lainnya. Namun di Papua Tengah masih aman walaupun di Jayapura da sedikit riak-riak.
“Namun nuansa yang bagus di awal Tahun 2023 ini bisa dijaga oleh semua pihak termasuk di Papua Tengah dan ini menjadi contoh agar bagaimana DOB lain di Papua agar bisa menjaga stabilitas daerahnya. Sehingga pembangunan bisa jalan dan menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat,” sambung Kapolda.
Dia mengajak seluruh masyarakat di Tanah Papua, agar selalu menjaga kedamaian dan menciptakan suasana harmonis dan nyaman antara satu dan lainnya. Sebagaimana oleh hamba-hamba Tuhan dapat menghadirkan damai sejahtera dan kasih Natal yang dari Kristus dan menyatakan Tanah Papua sebagai Tanah Damai.
“Di awal Tahun mulai kita bekerja ada Natal bersama di Nabire. Ini merupakan safari Natal di wilayah Hukum Polda Papua, kita buat Natal di Nabire. Semoga pikiran dan masukan saya bisa memberikan kontribusi bagi Pemprov Papua Tengah yang baru saja terbentuk,” pungkasnya.[*]
Dapatkan update berita Bumiofinavandu.com dengan bergabung di Telegram. Caranya muda, Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di Android/Ponsel lalu klik https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Atau dapatkan juga di medsos (Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok) dengan nama akun Warta Bumiofi.