Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kesehatan

Puskesmas Bumiwonorejo gelar pertemuan lintas Sektoral bersama KDS

162
×

Puskesmas Bumiwonorejo gelar pertemuan lintas Sektoral bersama KDS

Sebarkan artikel ini
Kepala Puskesmas Bumiwonorejo, Dokter Pingky Wardani, Sabtu (29/07/2023). – Bumiofinavandu/.
Example 468x60

Nabire, Bumiofinavandu –  Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat atau UPTD Puskesmas Bumiwonorejo, Dinkes Nabire, Provinsi Papua Tengah, menggelar pertemuan dengan Kelompok Sebaya (KDS) Orang dalam Infeksi HIV (Odiv) dan lintas sektoral.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh stakeholder terkait seperti, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten KPA Provinsi Papua Tengah, Dinas kesehatan Kabupaten Nabire, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, serta perwakilan KDS dari berbagai layanan.

Kepala Puskesmas Bumiwonorejo, Dokter Pingky Wardani mengungkapkan, inti dari kegiatan lintas sektoral bersama Odiv ini, dengan harapan agar menunjang tercapainya ‘Three Zero) atau tiga Zero di tahun 2030. Tiga zero itu meliputi, zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS, serta zero stigma dan diskriminasi menuju Indonesia bebas AIDS pada 2030.

“Muaranya adalah tidak ada lagi infeksi baru, tidak ada lagi ada orang yang meninggal karena AIDS, tidak ada lagi stigma dan diskriminasi, dengan menjalankan point LKB sufa yaitu layanan komprehensif berkesinambungan yang arahnya tidak ada lagi Odiv baru,” ungkap Dokter Pingky.

Sehingga pertemuan tersebut menurut Dokter Pingky, guna memfasilitasi penggunaan ARV. Dengan point pertama adalah terkait koordinasi kemitraan, dengan seluruh pemangku kepentingan agar dapat dukungan keterlibatan semua pihak dalam posisi ini. Kedua, peran aktif komunitas terutama Odiv dan keluarganya, untuk di libatkan di dalam penanggulangan AIDS.

Adalah Layanan Kesehatan (Yankes) yang memiliki layanan pengobatan HIV. Seperti Kepala Puskesmasnya,  ada penanggung jawab program, dokter dan Odiv yang sedang terbuka.

“Kami berdiskusi dari hati ke hati agar bagaimana mewujudkan “Three Zero. Apalagi selama sempat vakum karena di pertengahan tahun 2019 dengan adanya Covid. Jadi kami baru berkesempatan bertemu sekarang,” tuturnya.

Lanjutnya, untuk memutuskan matarantai penyebaran HIV/AISD intinya adalah kolaborasi dan kerja sama, keterbukaan di berbagai segala hal (keluarga), serta keterlibatan berbagai pihak.

“Sebab tidak akan pernah ada orang yang mau terinfeksi dan menjadi sakit, perlu pengendalian diri dan kalau sudah Odiv  jadi harus minum obat secara sadar. Sebab semua orang beresiko dengan berbagai cara, tidak selalu dengan hubungan badan. Jadi harapan kita mari kita bersama-sama, untuk bisa bersama-sama menolong daerah ini untuk mencapai three zero untuk 2030,” harap Dokter Pingky.[*]

Dapatkan update berita Bumiofinavandu.com dengan bergabung di Telegram. Caranya muda, Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di Android/Ponsel lalu klik lalu join. Atau dapatkan juga di medsos (Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok) dengan nama akun Warta Bumiofi.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!