Moanemani, Bumiofinavandu – Puskesmas Moanemani, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, dikunjungi tum surveyor LPA Lafkespri Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tim ini juga didampingi perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah. Kunjungan tersebut dalam rangka penilaian akreditasi di Puskesmas Perawatan Moanemani pada Rabu, (22/11/2023).
Akreditasi Puskesmas merupakan salah satu mekanisme regulasi, yang bertujuan untuk mendorong upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan, yang didasari pada surat balasan Kementerian Kesehatan Nomor : ST/1969 Surat Tugas – LASKEFRI /XI/ 2023 tanggal 22- 24 November 2023 tentang pelaksanaan survei akreditasi Puskesmas Moanemani.
Bupati Dogiyai, diwakili staf ahlinya Dokter Daniel Lumangkun mengatakan, mengucapkan selamat datang kepada tim Surveior akreditasi Puskesmas Moanemani. Menurutnya, kunjungan tersebut merupakan suatu kebahagiaan sekaligus kebanggaan sesuai harapan dari Pemkab Dogiyai.
Apalagi kata Lumangkun, untuk mempersiapkan penilaian, tentunya membutuhkan waktu dan tenaga. Namun berkat kerja sama dari seluruh pihak, penilaian dapat berjalan baik dan lancar sesuai harapan.
“Atas nama Bupati Dogiyai, mengapresiasi tim pendamping akreditasi dan Kepala Puskesmas Moanemani beserta seluruh Staf. Penilaian ini, tentunya membutuhkan waktu dan tenaga maka berjalan baik dan lancar sesuai harapan bersama,” kata dokter Lumangkun.
Untuk itu dokter Lumangkun berharap kepala Puskesmas Moanemani, berupaya agar dapat meningkatkan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan.
“Dengan demikian, kita bisa akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, sehingga dapat memberikan jaminan mutu, kepuasan dan perlindungan kepada Masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai Agustina Pigome menambahkan, sasaran pembangunan Kesehatan Indonesia pada RPJMN periode 2020 sampai dengan 2024, adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan Kesehatan. Terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar ( Primary Health care) dengan mendorong peningkatan upaya Promotif dan Preventif didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
“Maka tujuan akhir dari akreditasi Puskesmas bukan sebuah tujuan akhir dalam pelayanan, melainkan melainkan sebagai alat ukur, bahwa sejauh mana pelayanan bermutu lebih diterapkan oleh masing-masing Puskesmas,” ungkapnya.
Kemudian lanjut Pigome, Dinas Kesehatan Dogiyai membawahi 15 Puskesmas yang terdaftar di Kemenkes, namun baru satu puskesmas yang sedang dilakukan survei akreditasi.
“Lalu untuk 14 Puskesmas lainnya masih dalam proses pendampingan akreditasi EKTP. Ini banyak Tantangan yang dihadapi oleh tim pendampingan antara lain, karena Puskesmas dituntut untuk mengubah dari pola dan kebiasaan yang keliru menjadi seharusnya sesuai standar yang dikehendaki dalam akreditasi FKTP. Namun apapun tantangan itu, tetap dihadapi oleh tim pendamping karena demi sebuah tujuan kinerja mutu pelayanan yang baik dan benar,” pungkasnya.
Kunjungan ini dihadiri oleh Bupati Dogiyai yang diwakili Asisten III M Basri, Dokter Staf Ahli Bupati Dogiyai Daniel Lumangkun, Kepala Dinas Kesehatan Ibu Agustina Pigome, para tim Survey Akreditasi Kemenkes dan Dinkes bahkan Seluruh Para Cleaning Service, Perawat, Bidan, Dokter, Apoteker, Admin dan para Tamu Undangan lainnya.[*]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Bumiofinavandu.com”, caranya klik link https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Jangan lupa install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.