Nabire, Bumiofinavandu – Komunitas Mahasiswa Pelajar Puncak (KMPP) Kota Studi Nabire, menyatakan sikap tegas terhadap dugaan korupsi bantuan dana Pemkab Puncak untuk perayaan Natal sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Anggaran sebesar itu diduga disalahgunakan oleh Ketua asrama/kontrakan (EM).
Biro kemahasiswaan KMPP Kota Studi Nabire, Stefanus Murib menegaskan, saudara EM selaku Ketua asrama/kontrakan Puncak harus bertanggung jawab atas perbuatan penyalahgunaan anggaran atau dia menyebutnya korupsi bantuan dana sebesar Rp 50.000.000 lima puluh juta rupiah itu.
“Saudara EM menjelaskan anggaran yang ditransfer Pemkan ini dikemanakan,” Stefanus Murib dalam jumpa pers di asrama Puncak di Kampung Kali Susu, Nabire – Papua Tengah, Sabtu (23/12/2023).
Menurut Sefanus, sausara EM harus bertanggung jawab perbuatan atas perbuatannya. Sebab anggaran tersebut adalah milik pelajar dan Mahasiswa di asrama itu. Yang artinya diberikan kepala Komunitas KMPP Kota Studi Nabire.
“Saudara EM, anda sudah melakukan korupsi, karena dana ini bukan milik anda pribadi, tetapi milik semua pelajar dan mahasiswa Puncak yang Kota studi Nabire,” tegasnya.
Karena kesal, seluruh pelajar dan mahasiswa di asrama tersebut menyatakan sikap dan memberhentikan saudara EM.
“”Hari ini, tanggal 22/12/2023 kami dari badan pengurus komunitas, penghuni asrama, serta seluruh anggota KMPP Kota studi Nabire, dengan resmi mencabut dan memberhentikan saudara EM dari jabatannya sebagai ketua asrama/kontrakan dengan tidak terhormat atas perbuatannya,” ungkap Stefanus.
Sementara itu, KMPP Kota studi Nabire Elkiau Labene sangat menyesal dengan tindakan yang dilakukan oleh saudara EM. Ia meminta agar untuk tahun depan bantuan dana perayaan Natal, pemondokan, dan akhir studi TA, Pemkab Puncak harus mentransfer langsung bantuan melalui rekening organisasi KMPP atau rekening milik badan pengurus.
Sebab terdapat banyak mahasiswa yang mengatasnamakan badan pengurus, lalu mempermainkan serta menyalahgunakan bantuan dari Pemkab Puncak.
“Saya minta kepala Pemkab Puncak, agar kedepan kalau adan bantuan, transfer langsung ke rekening organisasi, jangan ke rekening pribadi,” kesal Labene.
Labene juga meminta kepada Pemkab Puncak, agar membangun asrama permanen bagi pelajar dan mahasiswa asal Puncak Kota studi Nabire, mengingat saat ini banyak pelajar dan mahasiswa-mahasiswi yang sudah dan sedang tinggal di kontrakan.
Ketua DPD ll AMKI Kabupaten Puncak ini, juga meminta agar Pemkab Puncak mengakui dan menetapkan komunitas se-kota studi sebagai organisasi yang sah. Sebab komunitas ini merupakan salah satu tempat yang mencetak sumber daya manusia SDM demi tanah puncak dan Papua ke depannya,
“Dan anggarkan dana operasional dengan baik untuk pelajar dan mahasiswa puncak di Nabire. Kepada Pemda puncak mohon membangun asrama permanen putri milik mahasiswi asal kabupaten puncak di kota studi Nabire karena disini kebanyakan kawan-kawan serta adik-adik perempuan yang terlantar dan tidur mana-mana karenanya tidak ada asrama putri milik mahasiswi,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Bumiofinavandu.com”, caranya klik link https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Jangan lupa install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.