![]() |
Sekda Nabire, Daniel Maipon ketika hendak menyalahkah obor induk – BumiofiNavandu.
Nabire, BumiofiNavandu – Ikatan Keluarga Besar Maluku (Ikemal) Kabupaten Nabire memperingati perayaan HUT Pattimura ke-204 Tahun 2021. Perayaan ini berlangsung di Taman gizi kelurahan Oyehe dan dihadiri oleh Sekda Nabire, Dandim 1705/Nabire, Wakapolres Nabire serta masyarakat Maluku pada Sabtu (29/05/2021).
Sekretaris Daerah (Sekda), Daniel Maipon mengatakan perjuangan Thomas Matulesi atau lebih dikenal dengan Kapiten Pattimura adalah untuk mengusir penjajah. Sebab Daerah Maluku kalah itu menjadi rebutan orang-orang eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang dimiliki oleh daerah itu.
Bahkan Maluku merupakan daerah yang paling banyak dijajah oleh Negara lain kalah itu.
“Inilah yang Pattimura merasa terpanggil untuk mengusir dan melawan para penjajah dan mempertahankan Negerinya,” kata Maipon dalam sambutannya.
Sehingga, walaupun sudah memasuki 204 Tahun namun semnagat Pattimura masih terus berkobar dalam generasi muda saat ini. karena Pattimura mengajarkan makna dan arti penting tentang seorang pejuang yang bukan pecungdang.
Untuk itu, Generasi muda Maluku harus meneladani perjuangan yang telah oleh pendahulunya yakni Pattimura. Sebab bangsa Indonesia saat ini sedaang berada dalam tantangan patriotism dan nasionalisme yang diakibatkan karena arus globalisasi yang gencar. Hal ini tentunya dapat melunturkan semangat generasi muda.
“Ada juga pergeseran nilai-nilai budaya juga berdampak besar terhadap rapuhnya ikatan-ikatan hidup bersaudara dan solidaritas bersama,” ungkapnya.
Untuk itu, Maipon meminta ngenerasi muda untuk meneruskan semangat Pattimura, termasuk para sesepuh pendahulu di Tanah Papua, lebih khususnya di Nabire. agar terus menjada dan ikut membangun Nabire lebih baik ke depan.
“Artinya bahwa perjuangan ini sudah ada yang tuntuk, maka kita generasi muda wajib melanjutkan dan mempertahankan. Untuk membangun daerah ini lebih baik lagi ke depannya,” ujar Maipon.
Sesepuh Maluku di Nabire, Lambert A. Titaheluw, mengakatan, nilai religi dan spiritual dalam perayaan HUT Kapiten Pattimura adalah obor yang harus ada dalam setiap perayaan HUT. karena nyala obor yang terus menyalah adalah untuk membakar semangat perjuangan generasi muda Maluku. Baik di masa perjuangan kalah itu maupun saat ini sampai selamanya, yaitu perubahan untuk diri sendiri dan orang lain.
Sehingga melalui memontum HUT Pattimura ke204, untuk menggelorakan jiwa kepahlawanan Pattimura untuk berani berkorban dan membangun daerah dimanapun berada.
“Dalam perjuangan itu, perlu menghilangkang egoism berdasarkan kelompok, agama namun perjuangan sesungguhnya adalah dalam kebersamaan yang tidak membedakan suku agama dan ras,” ungkap Titaheluw.
Titaheluw juga mengajak Pemerintah untuk menghadirkan keadilan sosial bagi orang asli Papua.
”Saya juga minta kepada pemerintah dan masyakata untuk ada keadilan bagi orang Papua,” ungkap mantan Ketua Ikemal ini.
Ketua Panitia HUT Pattimura Ke-204 Nabire, Fazhur Ohorella, menambahkan bahwa HUT Pattimura jatuh pada tanggal 15 Mei. Akan tetapi, tanggal tersebut di Tahun 2021 berada dalam suasana hari raya Idhul Fitri, lalu diundurkan ke tanggal 18 Mei 2021.
Akan tetapi, Pemerintah pusat pada tanggal tersebut telah mengeluarkan edaran untuk pembatasan kegiatan yang melibatkan kerumunan. Maka dipilihlah tanggal 29 sebagai pelaksanaan kegiatan HUT.
“Harusnya 15 Mei, tetapi karena lebaran dan edaran maka kami taati aturan itu untuk menunda. Tapi tidak mengendorkan semangat kami untuk melaksanakan,” tambahnya.
Ia menurutnya, pelaksanaan kegiatan mengacu paada protokol kesehatan hakni menggunakan maskes dan mencuci tangai sebelum memasuki areal kegiatan.
“Kami juga saling mengingatkan untuk protokol. Sehingga tidak terjadi kasus yang ditemukan dalam kegiatan ini,” tutur Ohorella.(Red)