Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Features

Mengadu nasib di areal bandara Nabire

79
×

Mengadu nasib di areal bandara Nabire

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
Nurul sedang menyiapkan pesanan seseorang. Areal Parkir Bandar Udara Nabire – Bumiofinavandu.

Nabire, Bumiofinavandu – Teriknya mentari tidak menyurutkan semangatnya untuk melayani setiap pembeli yang datang dan memesan menu.
Pria murah senyum asal Kabupaten Malang Jawa Timur ini selalu ramah terhadap langganannya. Dia bukan satu-satunya penjual di sana, ada juga pedagang lain.
Pelanggannya, hampir sebagian besar pegawai bandar udara Nabire, para sopir bandara dan pengunjung, mereka sangat mengenal bahkan akrab.
Dia adalah Muhammad Nurul Huda (29 Tahun) uang telah berjualan di areal Bandar udara Nabire.
Nurul menjual nasih gorong, satu porsinya Rp18 ribu, mie kuah seporsi Rp18 ribu serta bakso Rp15 ribu. Ini profesinya semenjak lima tahun terakhir.
“Jualan sudah lima Tahun di sini. Kadang kalau sepih pembeli saya akan mutar-mutar komplek,” ungkap warga Nabire belum lama.
Warga beralamat di jalan Pemuda ini tidak mengangka akan berjualan seperti sekarang ini. sebab dia bercita-cita menjadi seorang anggota Polri, namun nasipnya tidak kesampaian.
Ia mengakuh sudah mengikuti lima kali tes selalu gagal, namun tidak kecewa sebab bagi dia nasib seseorang telah menjadi garis tangannya.
Namun di sisi lain Nurul bersyukur kendati gagal, sebab adiknya telah berhasil menjadi seorang anggota TNI yang kini sedang berdinas di Jayapura.
Nurul kemudian menikah lalu berjualan bakso untuk menghidupi keluarganya. dengan bermodalkan sejumlah uang, sebuah gerobak dan perlengkapan jualan dipenuhi.
Awalnya ayah satu anak ini berjualan keliling. Tetapi, membutuhkan tenaga yang cukup.
Dia kemudian melihat peluang di areal bandara, bahwa tidak ada penjual bakso. Dengan meminta izin kepada petugas dan akhirnya diberikan sedikit tempat di salah satu sudut bandara, tepatnya di pintu keluar.
“Dulu mau jadi polisi, lima kali tes tapi nasib belum mujur. Malahan adik saya yang sekali tes langsung jadi, dia anggota TNI dan bertugas di Jayapuura. Kalau saya ya, jadinya seperti ini,” ungkapnya.
Menurut Nurul, hasil dari jualannya naik turun seirama padatnya penumpang di bandara. Kira sedang ramai, pendapatan kotor bisa mencapai Rp800 ribu perhari yang artinya keuntungan bersih Rp200 ribu. jika sepih, pendapatannya hanya mencapai Rp500 ribu kalau sedang bernasip baik.
Apalagi kata dia, semenjak pandemi merebak dan pembatasan sosial berlangsung pedapaannya menurun drastic.
ia sempat panik lantaran tidak ada pemasukan, pembatasan sosial, penerbangan dihentikan seentara saat itu.
“Waktu itu memang tidak bisa kerja sama sekali, dirumah saja. Tapi alhamdullilah sejak sudah buka kembali maka walaupun sedikit masukan tapi sudah apa,” ungkapnya.
Ia mengisahkan, di pagi hari kira-kira pukul 08.00 wit, sudah berada di tempat jualannya. Lalu menjajakan dagangannya hingga sore harinya. terkadang, jualannya laris s kadang juga telat hingga sore.
Namun tak ada rasa kecewa ataupun mengeluh. bagi Nurul, apapun pekerjaannya terpenting harus dilakoni sunguh-sungguh dan tabah.
Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, kemungkinan sulit untuk mendapatkan pekerjaan lain. Sehingga, satu-satunya adalah bertahan dengan apa yang dimikilinya.
“Ya, mau gimana lagi, yang penting halal. Toh kita tidak mencuri,” terangnya.
Dari penghasilannya dia mengaku, cukup untuk menghidupi keluarga kecilnya.
“Ya, cukup tidak cukup kita selalu berusaha,”harapnya.
Seorang pria yang berprofesi sebagai sopir di bandara Nabire, Kalep mengaku senang bergaul dengan Nurul. Pasalnya, kehadiran pria asal Kabupaten Malang ini sangat membantu terutama untuk masalah jawa tengah (perut/kepalaran) ketiba siang hari.
Bagi Kalep, Nurul bisa diajak kompromi. Artinya bahwa jika belum memiliki uang, ia bisa memesan dulu seporsi bakso atau nasi goring. Bayarnya ketika memilii uang.
“Nurul baik, kami bisa makan dulu dan bayar setelah ada uang. Lagipula, dia ramah dan suka senyum, sudah seperti saudara sendiri,” kata Kalep.(Red)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!