Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Artikel

Refleksi Hari Peradaban Papua

244
×

Refleksi Hari Peradaban Papua

Sebarkan artikel ini
Situs religi Aitumeri,situs batu peradaban yang merupakan bagian dari situs rohani Aitumeri di Kabupaten Teluk Wondama –Bumiofinavandu/Istimewa.
Example 468x60

MASIH teringat dalam benak Papua tentang maklumat aitumeri yang diletakan oleh Is. Kejsne 97 tahun lalu. Makna doa sulung I.S. Kijne itu merupakan implikasi bagi kebangkitn Papua. Suatu uraian tematis dari sisi berita-berita nubuatan yang disampaikan oleh Tuhan di dalam Alkitab. 

Latar belakang lahirnya maklumat Aitumeri adalah makna di balik doa sulung Domine I.S. Kijne; “Diatas batu ini, saya meletakan peradaban orang Papua”

Meskipun Bangsa lain yang memiliki kepandaian tinggi, namun tidak akan memimpin bangsa ini. Bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri. Wasior, 25 Oktober 1925 I.S Kijne”

Diatas batu ini aku meletakkan peradaban orang Papua sudah dibangun di atas dasar Kristus, peradaban orang papua diletakkn di atas dasar nubuatan dan peradaban orang Papua diletakkan diatas dasar penggenepan Firman Tuhan, peradaban orang Papua diletakkan di atas dasar janji Tuhan, peradaban orang Papua diletakkan atas dasar kegenapan waktu.

Kejsne tidak saja membuat stegmen/maklumat ini tapi kejsne adalah seorang pionir yang meletakkan dasar pendidikan berpola asrama bagi anak-anak Papua dari riset inilah Dia memisahkan orang Papua kala itu dengan sudara-sudara dari luar. disana dia menemukan kalo sesungguhnya orang Papua ini unik dan satu ketika orang Papua akan menemukan jati diri mereka sendiri.

Dia juga pernah penulis ketika dia akan meninggalkan Papua: Aku akan pergi tapi mereka akan masuk dan kuasai Papua dengan kepentingan politik, mereka akan memutar balikan kebenaran dan keadilan tapi semua itu bukan maksud Tuhan.

Kejsne juga pernah menulis satu tulisan yang membingungkan dan juga benar-benar misterius yaitu; KOTA EMAS, dua tokoh yang diperankan disana yaitu TOM (seorang Papua) dan REGI (Seseorang Wanita berkulit putih) atau non Papua. Singkat cerita bahwa mereka dua memiliki kerinduan untuk pergi ke kota emas yang ada diatas awan-awan balik gunun nun biru jauh disana. namun dalam perjalanan persahabatan mereka, tiba-tiba mereka bertengkar karena Si Tom kulit hitam ini merusak mainannya.

Si Reegi marah sama tom. Akhirnya REGI memilih sendiri untuk pergi ke kota emas dibantu seekor burung WIREWIT. Setibanya REGI di kota Emas pengawal kota emas menyabut regi namun tidak diijinkan masuk ke kota emas karena pengawal meminta harus pergi menjemput TOM dan berdamai dengan Tom  barulah Pintu Gerbang Emas bisa dibukakan dan mereka bisa masuk mengelilingi kota itu.

Banyak cerita yang penuh misteri ditinggalkan oleh seorang kejsne bagi Papua.

“Papua Harus Pimpin Diri”

Papua harus pimpin dirinya sendiri: ini makna yang kadang dipertentangkan hari ini oleh banyak orang Papua dalam perebutan jabatan. Sesungguhnya memimpin diri sendiri itu bukan saja soal jabatan.

Setiap orang Papua harus bisa memimpin:

1. Pikirannya

2. Emosinya

3. Menjadi pemimpin dalam mengelola kehidupannya.

4. Memimpin manajemen hidup yang berkelanjutan.

5. Memimpin hidup untuk takut akan Tuhan.

Jika kita mulai bisa memimpin diri kita sendiri maka kita sesungguhnya akan menjadi tuan diatas negeri kita. Selama kita belum bisa memimpin diri kita sendiri dari segala yang tidak baik maka disitu ruang dimana si iblis dan antek-anteknya akan merampas apa yang menjadi milik kita.

Akhirnya selamat merayakan hari peradaban Papua, 25 Oktober 2022.[*]

Penulis adalah seorang pemerhati manusia dan kaum-kaum tak bersuara.

Sambena_inggeruhi _ Anggota DPRD nabire2019-2024

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!