Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Toleransi di Nabire butuh kesadaran individu, ini kejadian di Kampung Wiraska

280
×

Toleransi di Nabire butuh kesadaran individu, ini kejadian di Kampung Wiraska

Sebarkan artikel ini
Aktivitas warga Kampung Wiraska dekat Gereja Katolik saat Ibadah Minggu Pagi, MInggu (04/06/2023). – Bumiofinavandu/Dok Arnold Berotabui.
Example 468x60

Nbaire, Bumiofinavandu –  Seorang Warga, Arnold Berotabui yang yang melintas di depan Gereja Katolik Stasi Wanggar, tepatnya di Kampung Wiraska ada SP A, Distrik Wanggar, Nabire-Papua Tengah, menghentikan sekelompok warga yang melakukan aktifitas di samping Gereja tersebut pada Minggu (04/06/2023) pagi.

Menurut Arnold, sejumlah warga sedang mendirikan Gapura, tepatnya di samping Gereja Katolik tersebut di dekat jalan utama (tepatnya di depan Pasar Kampung Wiraska).

“Saya rasa toleransinya kurang. Sebab ini di samping ada Gereja dan umat di situ sedang melaksanakan ibadah Minggu pagi. Saya langsung berhenti dan minta mereka jangan melanjutkan sebelum ibadah selesai,” tutur Arnold.

Arnold sangat menyesal dengan tindakan yang dilakukan sekelompok warga itu. Ia juga mempertanyakan peraturan daerah yang melarang aktivitas di Minggu pagi.

Katanya, Perda Nomor 2 Tahun 2019 tersebut belum menyentuh persoalan. Sebab Perda tersebut hanya melarang tentang operasional pasar di Hari Minggu. Sementara persoalan lain seperti aktivitas belum tersentuh.Sebab banyak orang melakukan aktivitas pada saat jam ibadah Minggu pagi.

Ia mengilustrasikan bahwa jika orang kelaparan karena kehabisan beras di Minggu pagi, apakah harus menunggu sampai senin atau hingga pukul 13.00 untuk makan??

“Perda ini kan hanya bicara soal pasar, tapi kalau kegiatanlain tidak dijelaskan. Kita melarang orang makan, tapi orang buat ribut di samping gereja atau tempat ibadah dibiarkan,” kata Berotabui.

Kepala Kampung Wiraska, Pondirong Wonda mengakui jika kegiatan tersebut dilaksanakan oleh warganya.

Ia menuturkan bahwa pagi sekitar pukul 08.00 WIT, beberapa foto yang dikirim melalui pesan WhatsAppnya dan menjelaskan bahwa aka aktivitas di dekat Gereja pada saat ibadah sedang berlangsung.

“Saya dapat informasi itu dari orang yang sedang ibadah. Lalu saya juga mau ke Gereja yang kebetulan dekat dengan Gereja Katolik. Lalu saya singgah dan bilang ke warga bahwa mari kita saling menghargai, kalian istirahat dulu sambil tunggu ibadah selasai baru lanjut kerja pukul 13.00 nanri. Jadi intinya saya sudah sampaikan dan semua aman, itukan warga di dalam Kampung sendri,” tutur Wonda melalui panggilan selulernya.

Terpisah, Ketua Komisi A DPRD Nabire, Sambena Inggeruhi mengatakan, Perda tersebut memang harus dievaluasi. Sebab Perda ataupun aturan lainnya hanya bagian dari penegakkan hukum.

Maka hukum mengatur manusia untuk menghindari hal-hal tidak menyenangkan orang lain dan sebagainya. Sehingga kata Inggeruhi, Toleransi di Nabire butuh kesadaran individu

“Jadi memang perlu direvisi. Kami harap, mari kita saling menjaga toleransi. Bukan hanya orang Kristen tetapi umat Muslim dna lainnya, misalnya kalau Kristen ada ibadah, pemeluk agama lain juga wajib menghormati, begitupun sebaliknya,” harap Inggeruhi.

Isi Perda Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Operasional Pasar Pada Hari Minggu, sudah diterapkan sejak Tahun 2019 silam. Poin penting dalam isi Perda tersebut antara lain, adalah untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan beribadah bagi warga masyarakat di Kabupaten Nabire.

Yaitu waktu operasional pasar tradisional di hari Minggu diizinkan kembali normal pada pukul 13.00 – 18.00 WIT. Seperti pusat perbelanjaan seperti kios, toko, supermarket dan pusat perdagangan. Dan untuk para pedagang kaki lima, pedagang keliling serta pelaku usaha kecil lainnya.[*]

Dapatkan update berita Bumiofinavandu.com dengan bergabung di Telegram. Caranya muda, Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di Android/Ponsel lalu klik https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Atau dapatkan juga di medsos (Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok) dengan nama akun Warta Bumiofi.

Berikut beberapa foto yang sempat didokumentasikan saat warga setempat melakukan aktivitas pada saat ibadah Minggu pagi, yang berdekatan dengan Gereja Katolik Kampung Wiraska;

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!