Nabire, Bumiofinavandu – Koordinator Divisi Sosialisasi KPU Papua Tengah, Oktovianus Takimai, mengatakan, koordinasi akan terus dibangun bersama delapan KPU di delapan Kabupaten di provinsi ini. Hal ini guna memberikan akses seluas-luasnya kepada para penyandang disabilitas, perempuan dan pemilih pemula dalam keterlibatannya pada Pemilu 2024 nanti.
“Terutama akses di TPS-TPS yang ada, tentu harus ada koordinasi dengan KPPS. Sehingga kaum disabilitas menggunakan hak suara setara dengan pemilih pada umumnya,” Hal tersebut dikatakan Takimai usai jalan santai dan sosialisasi pemilu kepada pemilih disabilitas, pemilih perempuan dan pemilih pemula di di Taman Gizi Kelurahan Oyehe, Jumat (29/09/2023) Pagi.
Pada pemilu tahun 2024 mendatang menurutnya, perlu dihindari informasi hoax, money politik serta golput. Sebab memilih merupakan hak setiap warga Negara yang tidak dapat diperjual belikan.
Untuk itu, masyarakat diminta untuk tidak perlu dan harus mudah terpancing dengan tiga hal dimaksud (hoax, money politik dan golput). Dan orang pasti tau bahwa sasarannya di sini makin luas, maka setiap pemilih harus sadar bahwa memilih adalah hak setiap warga Negara, jangan sampai orang terpancing dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
“Jadi sosialisasi perlu ditingkatkan agar memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang hak pilihnya. Sehingga tidak muda diajak oleh kelompok manapun,” ungkapnya.
Sosialisasi jelas Takimai, guna mendorong seluruh pihak untuk berpikir cerdas dalam menentukan pilihannya. Memilih, bukan karena pemberian Sesuatu (pemberian uang dan sebagainya), tetapi berdasarkan hati nurani.
“Selanjutnya, KPU sebagai pasukan prajurit demokrasi akan berupaya untuk pemilu dilaksanakan dengan disiplin dan ketepatan waktu dalam pelaksanaannya serta jujur dan adil,” jelas Takimai.
Selanjutnya, delapan Kabupaten Provinsi Papua Tengah diminta untuk memastikan bahwa orang sakit dan warga binaan di lembaga pemasyarakatan, dapat memberikan hak politiknya pada pemilu 2024 mendatang.
Nantinya soal teknis pelaksanaan akan dibahas bersama petugas Lapas dan rumah sakit.
“ini soal teknis pada hari pencoblosan nanti. Pastinya akan ditindaklanjuti oleh petugas KPPS,” lanjut Takimai.
Ia berharap, tahapan sosialisasi yang dilakukan dapat melahirkan pemilih yang cerdas tanpa embel-embel (money politik, hoax serta golput. Apalagi pesta demokrasi tahun 2024 merupakan pertama kali pemilu serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.
“Kita berharap tidak ada golput di pemilu 2024 mendatang, masyarakat atau pemilih harus bebas menentukan pilihannya tanpa ada embel-embel,” harap Takimai.[*]
Dapatkan update berita Bumiofinavandu.com dengan bergabung di Telegram. Caranya muda, Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di Android/Ponsel lalu klik https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Atau dapatkan juga di medsos (Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok) dengan nama akun Warta Bumiofi.