Saireri

Disdukcapil Nabire akui, ada hambatan dalam pelayanan

18
Antrian masyarakat yang sedang mengurus dukumen kependudukan di Kantor Disdukcapil Nabire – Bumiofinavandu.
Nabire, Bumiofinavandu – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Nabire, Papua, mengakui jika terdapat hambatan dalam pelayanan kepengurusan dukumen kependudukan. 
 
“Jujur ada kendala dalam pelayanan publik, sehingga kepengurusan dokumen bisa sampai dua atau tiga hari,” tutur Sekretaris Disdukcapil Nabire, Barnabas Watofa di ruang kerjanya. Selasa (20/10/2020). 
 
Dikatakan, hambatan ataupun kendala dalam pelayanan yang berakibat pada lambatnya masyarakat dalam mendapatkan dukumen kependudukan adalah pertama, jaringan internet yang sering tidak stabil (sudah memasuki pekan ke tiga) Kedua, disiplin tenaga kerja di lingkungan Disdukcapil yang sering lambat masuk Kantor. 
 
“Jadi saya rasa memang pelayanan sedikit mundur, mungkin juga akibat pandemi. Kalau untuk jaringan sudah Minggu kedua terganggu dan ini hampir semua Disdukcapil sampai pusat. Dan untuk sementara hanya KTP yang bisa sementara layanan lain belum bisa,” kata Watofa. 
 
Sehingga menurut dia, perlu ada suasana baru agar lebih meningkatkan disiplin kerja bagi petugas Disdukcapil. Dan khusus untuk pegawai, Watofa mengakui, selalu mengingatkan disaat apel pagi bahwa pegawainya harus sudah di kantor pukul 07.30 pagi untuk melakukan apel dan bersih-bersih kantor. Lalu pelayanan akan dimulai tepat pukul 08.00. 
 
Kemudian, bagi pegawai yang sering terlambat ataupun bolos di jam kerja, akan diberikan sanksi berupa penahanan ULP ataupun pengurusan pangkat. 
 
“ULP selama ini di kasih terus, tapi kalau sampai kalau maka satu-satunya adalah tahan termasuk kepengurusan pangkat. Kenapa harus begitu, ini kita layanan masyarakat dan di gaji oleh Negara. Jujur saja sudah banyak keluhan dari masyarakat maka bersama pimpinan kami akan disiplinkan karyawan di sini,” tutur Watofa. 
 
Watofa yang juga menjabat Ketua Pengelola Sekolah Wilayah Yayasan Persekolahan Kristen (PSW YPK) Nabire ini juga menghimbau kepada ASN di lingkungan Disdukcapil agar dalam pelayanannya, tidak memilih kasih. Yakni mengutamakan masyarakat atau kerabat yang mungkin saja di kenal. Akan tetapi, pelayanan harus merata kepada seluruh masyarakat yang mengurus dukumen dukcapil. 
 
“Saya minta kepada petugas agar jangan utamakan orang yang dikenal ataupun karena keluarga. Di sini sama, semua yang datang urus dukumen, maka jangan sampai pilih kasih,” ujar Watofa. 
 
Kepada masyarakat yang sedang mengurus dokumen, Ia berharap agar tidak tergesa-gesa ataupun cepat meningkatkan kantor. Tetapi harus memeriksa ulang berkasnya sebelum di masukan. Lalu harus menunggu dan memastikan bahwa data yang disampaikan adalah benar. 
 
“Untuk masyarakat juga yang urus, jangan cepat pulang tapi periksa baik. Jangan sampai datanya Keliru. Jika salah segera perbaiki sehingga petugas tidak repot saat mereka (masyarakat sudah tinggalkan kantor). Ini biasa juga terjadi maka mohon kerjasamanya,” harapnya. 
 
Seorang warga, Budiono mengaku sudah beberapa hari mengurus dukumen keluarga namun belum diperoleh. Ia bahkan suda bolak balik hampir tiga hari. 
“Saya urus dukumen sudah tiga hari, bolak balik belum dapat. Semoga hari ini sudah dapat,” kata warga Bumiwonirejo Nabire ini.(Red)
error: Content is protected !!
Exit mobile version