Nabire, Bumiofinavandu – Harga jual cabai untuk pedagang pasar di Nabire capai Rp 60-70 ribu per kilogram. Harga itu lantaran pedagang mendapatkan dari pengepul seharga Rp 40-50 ribu rupiah per kilogram. “Belinya Rp 40-50 ribu. Jualnya bisa 55-70 ribu. Ini variasi karena harga jual pedagang tidak sama, ini cabai Nabire,” ujar Suratmin, salah satu penjual cabai di pasar Karang Tumaritis. Rabu (4/11/2020).
Sementara saat ini kata dia, ada juga cabai dari luar Nabire yang dijual oleh orang-orang tertentu. Harganyapun jauh dibawah cabai lokal Nabire yakni Rp 35 ribu perkilogram. Cabai ini menurut informasi, masuk melalui kapal barang, namun agak kecil berbentuk keriting. Biasanya, warga kelurahan Girimulyo ini akan mengambil bila persediaan cabai Nabire menepis atau belum diantar pengepul.
“Saya pernah ambil cabai dari luar Nabire kalau terpaksa karena langganan belum antar. Soalnya kurang sedikit bagus dan agak keriting. Harganya Rp 35 ribu dan dijual 45-5O ribu,” kata Ibu dua anak ini.
Penjual lainnya di pasar Kalibobo Nabire, Sulastri juga mengakuh terkadang cabai dari luar Nabire. walaupun semenjak munculnya pandemi covid-19 tidak ada kapal putih (kapal penumpang pelni), namun masih bisa diperoleh. “Cabai dari luar masih masuk lewat kapal barang. Biasanya di sana ada pendingin, tapi agak murah sebab kebanyakan rusak dan harus pilih-pilih dulu,” akuh warga Kalibobo itu.
Terpisah, petani Kampung Bumi Raya Distrik Wanggar, Yhuda mengakuh kecewa lantaran banyaknya komoditi dari luar daerah. Sebab hal itu akan merusak harga pruduksi di Nabire. Kata ayah dua anak ini, seharusnya pemerintah ikut campur tangan agar komoditi pertanian sebab barang dari luar terus masuk ke Nabire. selain itu harga harus dikontrol sehingga petani dimasa panen tidak sampai merugi. Untungnya, petani tidak hanya fokus dengan satu komoditi tetapi beragam misalya dalam satu lahan bisa ditaman cabai, tomat, kacang panjang atau komoditi lainnya.
“Saya sebenarnya kecewa kalau masih ada barang dari luar, itu yang buat rusak harga di sini. Kalau bisa pemerintah harus tetapkan harga barang khususnya komoditi pertanian dengan memperhitungkan sedikit keuntungan untuk petani, sebab jujur saja kadang kami rugi,”(Red)