Nabire, Bumiofinavandu – Menjelang tanggal 1 Desember tiap Tahun, biasanya digelar peringatan hari kemerdekaan West Papua. Menanggapi hal tersebut, Suku Besar Wate dan Suku Besar Yerisiam Gia di Kabupaten Nabire, Papua meminta agar seluruh masyarakat di daerah ini tidak terprovokasi dengan isu yang tidak bertanggung jawab.
Juru Bicara Suku Yerisiam Gua, Sambena Inggeruhi mengatakan, jelang tanggal 1 Desember Nanti, yang biasanya menjadi ketakutan masyarakat dengan peringatan hari kemerdekaan Papua. Masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi dan tetap menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya.
1 Desember selain peringatan itu. Tanggal tersebut juga merupakan peringatan hari HIV/AIDS Sedunia.
“Masyarakat jangan takut atau panik, lakukan aktivitas seperti biasa dan jangan terpancing dengan isu yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Sambena di Nabire. Minggu (28/11/2021).
Menurutnya, masyarakat terutama umat kristiani perlu memahami bahwa di bulan Desember adalah bulan suci dan memasuki suasana advent dalam menyongsong kelahiran sang juru selamat.
Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Nabire untuk tidak perlu khawatir akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Himbauan serupa disampaikan kepada masyarakat asli Papua, dari Kamarisano (Wapoga) sampai Goni (Teluk Umar), dari kepulauan Moora hingga Dipa Menou untuk tetap menjaga situasi aman, untuk merayakan natal dan Tahun Baru dengan damai.
“Soal Kamtibmas, mari kita serahkan kepada Polri dan TNI. Maka terpenting adalah mari Kita masing-masing menjadi keamanan untuk kita sendiri untuk merayakan Natal bersama keluarga,” ungkap.
Terpisah, Sekretaris Suku Besar Wate, Otis Monei menyampaikan hal serupa. Money menghimbau kepada seluruh masyarakat Nabire untuk menjaga Kamtibmas bersama jelang 1 Desember. Sebab ini merupakan bulan kelahiran Tuhan Yesus maka umat Kristen perlu mempersiapkan diri untuk memasuki Natal dengan hati damai.
Sehingga untuk tanggal 1 yang biasanya dirayakan hari ulang Tahun Papua Merdeka, sangat diharapkan untuk tidak melakukan kegiatan yang nantinya bertentangan dengan Kamtibmas. Termasuk bertentangan dengan hukum yang akan merugikan diri sendiri. Jika ada yang melakukan pelanggaran hukum, aparat dipersilahkan memproses dengan tegas.
“Jadi sebagai pemilik hak ulayat di Nabire dari tujuh suku yang ada, saya harap semua orang di Nabire jaga rumah kami yang kita tinggal ini agar aman. Kalau ada yang ribut kami masyarakat adat pulangkan saja,” tambah Money.
Untuk itu sebagai orang Kristen mari kita bersyukur dan mempersiapkan diri sejak 1 Desember untuk merayakan kelahiran sang juru selamat. Sehingga malam Natal nanti dirayakan penuh hikmat dan mengucap syukur atas anugerah Tuhan Yesus.
“Jangan sampai ada kelompok kelompok yang mengganggu kamtibmas dan Natal, mengganggu lalu lintas, membuat keonaran dan sebagainya,” pungkas Money.(*)