Seputar Tanah Papua

Sungai Manasari diduga dangkal, Gobai; Dishut dan DLH Papua harus turun tangan

140
Anggota DPR Papua, John NR Gobai ketika berada di Mimika, –Bumiofinavandu/Dok John NR Gobai.

Nabire, Bumiofinavandu –  Diduga terjadi pendangkalan sungai di sekitar Kampung Manasari, Distrik Mimika Timur Jauh, Mimika, Papua. Bukan hanya Sungai Manasari, ada beberapa sungai di wilayah itu yang mengalami pendangkalan yang diduga kuat terjadi akibat dari tailing PT Freeport Indonesia (PTFI).

Dugaan ini muncul dalam pertemuan masyarakat setempat dengan ketua kelompok khusus (Poksus) DPR Papua, John NR Gobai, pada (13/8/2022) lalu.

“Ada dugaan  bahwa pendangkalan ini akibat dari tailing PTFI Freeport Indonesia (PTFI) yang kami peroleh dari masyarakat setempat pekan lalu,” ujar Gobai melalui pesan WhatsAppnya yang diterima Bumiofi pada Jumat (19/08/2022).

Dugaan terkuaknya pendangkalan menurut Gobai, berdasarkan penyampaian dari warga setempat setelah melakukan kunjungan kerja ke Pomako, Kabupaten Mimika. Masyarakat atau pengemudi motor temple mengatakan kesulitan saat mengantar penumpang ke Manasari, Kampung Fanamo melalui sungai ke Distrik Agimuga pulang pergi.

Pendangkalan ini kata Dia, sesuai informasi dari warga bahwa hanya terjadi di Sungai Kamora dan sungai lainnya di sekitar Distrik Mimika Timur Jauh dan dari Manasari sampai ke Muara Sungai Agimuga.

“Ada perbedaan dari situasi dulu dan sekarang. Dugaan dangkal ini diduga karena banyak sedimen di dalam sungai-sungai itu. jadi ini menghambat jalur sungai di yang dilalui masyarakat sebagai akses transportasi di sana karena ada  sedimen ini dari pembuangan tailing PT FI,” tuturnya.

Untuk itu, Gobai meminta kepada Pemprov Papua melalui Dinas Kehutanan (Dishut) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), agar turun tangan dengan membentuk independen. Tujuannya agar melakukan pencarian fakta dan menginvestigasi persoalan yang dihadapi masyarakat.

Hal ini penting mengingat sungai-sungai di sana merupakan jalur transportasi untuk itu.

“Harus segera di usut, sebab nantinya sangat mengganggu kehidupan masyarakat. Sebab  kami tahu bahwa masyarakat Timika ini tak dapat hidup dan tidak bisa terlepas dari sungai sagu dan sampah,” pungkasnya.(*)

Dapatkan update berita dari Bumiofinavandu.com dengan bergabung di Grup Telegram BumiofiNavandu.com. Caranya muda, Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di Android/Ponsel lalu klik https://t.me/bumiofinavandu kemudian join. Atau dapatkan juga di Facebook lalu Klik Halaman Bumiofinavandu.com

error: Content is protected !!
Exit mobile version