Nyanyian Sunyi Anak Hitam
Hitam Kulitku
Legam Jalanku
Kerikil
Onak Duri
Keok-keok
Ah, itu Tanahku
Sejak Kecil Aku kenyang dengan timah
Sejak kecil aku kerap dengan peluru
Hingga tua, muntahan peluru memberondong kaumku
Entah kenapa
Padahal ada sagu
Keladi, ikan dan berbagai margasatwa
Tak cukup memakan mereka?
Kami dibesarkan dalam dentuman
Bukan sunyinya belantara nan indah
Bukan nyanyian cenderawasih
Tapi riuh, entah, tima panas
Kami ini generasi hitam
Serba hitam takkala kami di atas negeri berduka
Negeri tak diam tapi riuh
Kami menjerit
Menerjang, sambil berharap
Akankah sang fajar terbit di ufuk timur?!
*) Jayapura, 06 Mei 2013, Sumber; Buku “Gita Cinta untuk Natalia” karangan Timoteus Rosario Marthen.
Dapatkan update berita Bumiofinavandu.com dengan bergabung di Telegram. Caranya muda, anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di Android/Ponsel lalu klik https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join, atau dapatkan juga di medsos (Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok) dengan nama akun Warta Bumiofi.