Kesehatan

Pemuda Katolik dan KNPI PPT gelar Diskusi Publik tentang HIV/AIDS

384
Foto bersama peserta diskusi public dengan pemuda katolik dan DPD I KNPI Papua Tengah, Sabtu (04/20/2023).– Bumiofinavandu.

Nabire, Bumiofinavandu –   Pemuda Katolik bekerjasama dengan DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua Tengah, menggelar diskusi public, guna menanggapi urgensi meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Nabire.

Diskusi dilaksanakan dilaksanakan di aula Paroki Kristus Sahabat kita (KSK) Nabire pada Sabtu (04/11/2023). Beberapa narasumber atau pemateri seperti dokter Pingky Pancawardani. kepala Puskesmas Bumi Wonorejo, Yerison Tebai, Ketua KPA Provinsi Papua Tengah. Paskalis Boma, Sekretaris KNPI Papua Tengah. Paula Pakage, ketua KPA Nabire dengan moderator, Arnold Pakage.

Diskusi dihadiri beberapa OKP seperti FKPPI, pemuda Katolik, Pemuda Kingmi serta beberapa OKP lainnya.

Ketua Pemuda Katolik Provinsi Papua Tengah, Tino Mote mengatakan, pihaknya menggelar diskusi tentang fenomena tingginya jumlah kasus HIV/AIDS di wilayah ini.

“Kami gelar diskusi untuk mencari jalan yang nantinya direkomendasikan kepada KPA untuk melakukan tupoksinya dalam memerangi HIV/AIDS di Papua Tengah,” ujar Tino.

Kepala Puskesmas Bumi Wonorejo, Dokter Pingky mengatakan, awalnya penanganan HIV/AIDS di layanan yang dipimpinnya hanya diperuntukan untuk masyarakat di wilayah itu. Hanya saja, seiring waktu berjalan maka pasien dari wilayah kerja Puskesmas ini mulai berdatangan, termasuk dari Kabupaten lain.

“Awalnya kami hanya melayani penderita dari wilayah Bumi Wonorejo. Lambat laun karena banyak yang datang maka kami tidak mungkin menolak mereka untuk berobat,” kata dokter murah senyum ini.

Dokter juga mengakui jika kesadaran pemeriksaan HIV di puskesmas itu sangat tinggi. Namun disisi lain, terdapat juga pemeriksaan yang berulang kali dilakukan oleh orang yang sama.

“Ini terjadi karena mungkin di tempat lain tidak puas dengan hasilnya, jadi ke kami lagi untuk minta diperiksa,” akuhnya.

Sementara itu, Ketua KPA Papua Tengah, Yerison Tebai menjelaskan, KPA provinsi baru terbentuk seiring hadirnya Provinsi Papua Tengah. Namun pihaknya tidak tinggal diam, walaupun KPA baru dibentuk dan belum dilantik, namun pengurus sudah memiliki beberapa program yang akan dilaksanakan setelah pelantikan nantinya.

Program tersebut diantaranya, pembekalan pengurus, promosi dan d]sosialisasi, serta mendorang terbentuknya KPA di beberapa Kabupaten.

“Ini akan kami bahas dalam rapat kerja setelah pelantikan nanti,” jelas Tebai.

Kemudian ketua KPA Kabupaten Nabire, Paula Pakage dalam pemaparan materinya menjelaskan tentang meningkatnya jumlah penderita di Kabupaten Nabire. Ia juga mengaku sedang mempersiapkan tenaga relawan untuk membantunya dalam memerangi jumlah kasus.

Namun Paula menekankan betapa pentingnya ruma bina bagi pasien HIV/AIDS di Nabire. Tentunya, rumah singgah ini hadis atas kerjasama beberapa Pemkab di wilayah Meepago.

“Kenapa rumah binaa penting, karena pasien di Nabire bukan hanya warga Nabire, tetapi warga dari Kabupaten lain. Jadi rumah bina ini akan menjadi fungsi kontrol bagi penderita HIV yang datang dari Kabupaten lain,” ungkap Pakage.[*]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Bumiofinavandu.com”, caranya klik link https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Jangan lupa install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!
Exit mobile version