Antara kau dan SIM Motor,
Ada rindu terpendam tak bisa diucap,
Kau pegangnya dengan hati-hati,
Tapi di dalam hati, ada yang tak terungkap.
Aku merindukan saat-saat kita berkendara,
Dengan angin di wajah dan matahari di atas.
Aku merindukan suara mesin yang berdengung,
Dan kau yang mengemudi dengan hati yang teguh.
SIM Motor, kunci untuk mengemudi,
Tapi juga simbol dari rindu yang tak terhingga.
Aku merindukan saat-saat kita bersama,
Dengan jalan yang panjang dan tujuan yang jauh.
Tapi, sekarang kau telah pergi,
Meninggalkan aku dengan rindu yang tak terhingga.
Aku hanya bisa menatap SIM Motor,
Dan mengenang saat-saat kita bersama.
Jadi, aku akan menyimpan SIM Motor ini,
Sebagai kenangan dari saat-saat kita bersama.
Dan aku akan terus merindukanmu,
Dengan hati yang teguh dan rindu yang tak terhingga.
Sayang, ini hanya sebuah hayalan…