Kesehatan

Tim covid-19 gencar sosialisasi pemberian vaksin Covid-19 di Nabire

17
Juru bicara tim covid-19 Kabupaten Nabire, Papua, dr. Frans Sayori, ketika memberikan sosialisasi kepada para Anggota DPDR Nabire – Bumiofinavandu. 

Nabire, Bumiofinavandu.id – Tim covid-19 Kabupaten Nabire, Papua gencar melakukan sosialisasi pemberian vaksin. Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya vaksin. 

Juru Bicara tim covid-19 Kabupaten Nabire, dr. Frans Sayori, mengatakan bahwa poin utama dari sosialisasi vaksinasi covid-19 adalah program ini secara nasional dan daerah harus melaksanakan sesuai petunjuk teknis setelah mendapatkan petunjuk baik dari pusat maupun provinsi. 

“Presiden sudah divaksin, kita tinggal menunggu petunjuk provinsi,” ujar Frans usai memberikan sosialisasi di ruang Bamuskam DPRD Nabire, Kamis (14/1/2021). 

Sementara untuk Nabire kata dia, hanya menunggu data jumlah orang yang akan divaksin. Jika data sudah lengkap maka pihaknya akan memberikan ke Provinsi untuk pengiriman jumlah vaksin yang akan diberikan. 

Maka, sosialisasi sangat penting dalam memberikan pemahaman tentang vaksin dan kegunaannya termasuk jika ada yang khawatir tentang efek sampingnya. 

“Termasuk kejadian ikutan pasca imunisasi (disuntik). Termasuk kategori siapa yang harus diimunisasi. Sebab yang akan disuntik adalah mereka yang berumur 18-59 tahun dan dinyatakan sehat,” kata Sayori. 

Sebab menurutnya, sesuai petunjuk teknis bahwa terdapat sedikitnya empat meja saat pelaksanaan. Meja pertama adalah pendataan ulang, meja kedua adalah pemeriksaan kesehatan oleh tim. 

Jika yang bersangkutan sehat barulah menuju ke meja ketiga untuk divaksin. Sedangkan, meja keempat adalah observasi, yaitu 30 menit setelah disuntik harus menunggu apakah ada kejadian ikutan pascadisuntik vaksin. Bila dinyatakan aman maka akan mendapatkan sertifikat vaksin. 

Apabila dalam pemeriksaan terdapat penyakit komorbid (penyerta) seperti diabetes (gula), jantung, hipertensi, paru-patu, ginjal, infeksi usus kronis, terkonfirmasi positif covid, atau sementara terdapat riwayat penyakit TBC, HIV, serta sedang hamil dan menyusui maka vaksinasi tidak dilakukan. 

“Jadi harus benar-benar sehat. Jadi jangan panik yang berlebihan. Sebab Vaksin Sinovac diberikan untuk umur 18-59 Tahun. Yang diatas 60 Tahun atau dibawah 17 Tahun masih menunggu jenis vaksin yang lain,” lanjutnya. 

Ia mengaku sosialisasi pada anggota DPRD Nabire adalah keempat kalinya setelah sebelumnya di Pemkab, Polres, dan instansi pemerintah. 

“Jadi sosialisasi akan terus dilakukan guna memberikan pemahaman kepada warga akan pentingnya imunisasi vaksin covid-19,” kata Sayori. 

Ketua Fraksi Nabire Bersatu, DPRD Nabire, Rohedi M Cahya mengatakan perlu ada pemahaman yang baik kepada masyarakat dalam pemberian vaksin. Sebab ia menilai, terdapat dua kelompok di tengah masyarakat, pertama kelompok yang percaya kepada pemerintah terkait vaksin dan kelompok yang tidak. 

Sehingga, ia mengatakan tim gugus tugas tidak hanya melakukan sosialisasi di lingkungan ASN dan lainnya tetapi juga ke masyarakat. 

“Ada dua kelompok. Satu percaya dan satunya tidak. Beredar berita tidak benar di media sosial. Jadi biar masyarakat hanya bertanya kepada pihak yang mengetahui ketimbang mempercayai hoaks,” imbau Rohedi. (Red)
error: Content is protected !!
Exit mobile version