Kesehatan

RSUD Nabire sudah memiliki 25 dokter spesialis

491
Direktur BLU RSUD Nabire, Dokter Andreas Pekei – BumiofiNavandu.

Nabire, BumiofiNavandu – Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah (BLUD RSUD) Nabire telah memiliki dokter lebih dari 20 orang. diantaranya ada 15 dokter umum dan 25 dokter spesialis.

‘Dokter kita di Nabire sudah cukup banyak,” ujat Direktur RSUD Nabire, Dokter Andreas Pekei di Nabire. Jumat (28/05/2021).

Ia menjelaskan, 25 dokter spesialis terdiri dari lima dokter penyakit dalam, satu dokter paru, satu dokter mata, tiga dokter kandungan, dua dokter THT. Selain itu, ada empat dokter bedah, tiga dokter anak dan beberapa dokter spesialis lainnya.

Namun target RS Nabire adalah harus memiliki lima dokter spesialis dalam satu bidang. Sebab kebutuhan dokter spesialis sangat penting. Misalnya, kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan benturan di kepala yang tentunya memerlukan dokter spesialis. Termasuk kasus-kasus lainnya.

“Target kita adalah satu spesialis harus lima orang. ini untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan kedepannya untuk menangani penyakit-penyakit dasar,” jelas Pekei.

Sebelumnya, penjabat Bupati Nabire, dr. Anton Tonny Mote, mengatakan, mengharapkan perlu ada keberpihakan terhadap anak asli Nabire untuk bidang profesi seperti kedokteran dan penerbangan.

Program khusus ini dititikberatkan untuk anak-anak asli Nabire, baik gunung maupun pantai agar mendapatkan pendidikan di bidang profesi seperti pilot dan dokter.

“DPRD dan Bupati baru nanti harus memperhatikan soal ini dan menganggarkan untuk tahun depan dan seterusnya. Saya sudah sampaikan kepada Bappeda Nabire dan Asisten III,” kata Mote dalam pertemuan dengan para orang tua mahasiswa dan DPRD Nabire di ruang Banmus DPRD Nabire.

Menurutnya, hingga saat ini putra asli Nabire baik pesisir maupun gunung yang menggeluti bidang profesi seperti pilot dan dokter masih sangat minim.

Sehingga kata dia, Pemkab perlu memfasilitasi dan membuat kontrak kerja antara orang tua, anak dan Universitas, kemudian anak mengenyam pendidikan di sana.

Namun, untuk semua biaya mulai dari makan minum uang buku, kuliah pemondokan serta biaya kuliah menjadi pembiayaan dan tanggung jawab pemerintah daerah.

Maka jika benar-benar dilaksanakan, tentunya dalam lima tahun ke depan sudah ada lima dokter atau lima pilot untuk orang asli Nabire, dan ini yang menjadi salah satu keberhasilan Pemprov Papua.

“Ini harus dilakukan. Sebab kalau hanya mengandalkan orang tua maka sangat sulit karena biaya. Saya salah satu peserta program itu dari Pemprov dan kami dibiayai full oleh pemerintah daerah, jadi kembali mengabdi untuk daerah,” ungkapnya.(Red)

error: Content is protected !!
Exit mobile version