Didalam sebuah tenda biru berukuran sekira 6 X 8, tenda tersebut dipasang diantara dua bangunan rumah yang bersebelahan. Rumah itu, yang merupakan kediaman dari keluarga Kristian Agapanthia.
Rumah tersebut beralamat di kompleks pemukiman penduduk, dekat KPR Bank Papua, Kelurahan Siriwini, Distrik Nabire, Papua Tengah.
Disini, jelang sore, Hari Rabu (21/06/2023), kegiatan dimulai pada pukul 15:00 WP. Puluhan pemuda dan pemudi yang tergabung dalam organisasi muda mudi peduli perempuan dan anak Pegunungan Tengah Papua (OMP2APTP), sedang mengikuti sosialisasi bahaya HIV/AIDS yang digelar oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Nabire.
Para pemuda dan pemudi, bersama beberapa awak media yang terdiri dari Papuaposnabire.com, Papualives.com, jubi.id, MALAJAHKRIBO.COM serta Bumiovinavandu.com. para awak media ini dating untuk meliput kegiatan, namun mereka begitu terhangat dan sangat antusias menikmati paparan materi dari seorang Dokter Muda, putri asli Papua.
Dia adalah dokter Oliva Tagi. Yang menjelaskan tentang bahaya penularan HIV/AIDS dan penanggulangan bagi kelompok rentan.
Sosialisasi diawali dengan doa, selanjutnya pemaparan materi dan ruang tanya jawab. Sesudahnya, dilakukan pemutaran film dan berakhir sekira pukul 17.00 WP.
dr Oliva Tagi, mengatakan bahwa data menunjukkan bahwa perempuan menduduki angka terbanyak dalam kasus HIV. Hal tersebut dikarenakan bahwa kaum hawa melakukan tes PCR (polymerase chain reaction) atau pemeriksaan HIV jika dibandingkan dengan kaum adam.
“Dari data yang kami peroleh, perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Itu karena mereka (perempuan) mau diperiksa, dari pada laki-laki karena malu di periksa,” ujar dr Tagi.
Dokter muda ini berpesan agar anak-anak muda baik di Nabire maupun di Papua pada umumnya agar berhenti melakukan hubungan sex bebas. Sehingga dapat membangun Papua yang lebih maju.
“Kalau mau bangun Papua, STOP sex bebas,” ajak dr Tagi.
Pemaparan materi dan ruang Tanya jawab diselingi oleh candaan dari para peserta. Membuat suasana tidak terlalu tegang dan materi gampang diserap.
Dr oliva, juga menunjukan jumlah kasus HIV/AIDS di Papua dan di Nabire. Katanya, Nabire sudah berada di angka Sembilan ribuan dan sangat membahayakan.
Dia mengatakan bahwa siapapun yang terinfeksi virus HIV atau mengalami AIDS tetap bisa menjaga kualitas hidup yang baik dengan menjalani pengobatan (mengkonsumsi) ARV secara rutin.
“Kalau rajin minum ARV, bisa mencegah virus berkembang di dalam tubuh. Jadi berhubungan seks dengan sembarangan, setialah terhadap pasangan,” katanya.
Nahkoda KPA Nabire, Paola Pakage menjelaskan, sasaran sosialisasi adalah kaum rentan. Maka awal kegiatan yang dilakukan dipilihlah kompleks Siriwo dan selanjutnya akan berpindah ke tempat lain.
“KPA baru aktif lagi di Nabire. Saat ini kita sedang berbenah dan baru mulai menentukan langkah-langkah. Maka awal ini kita mulai sosialisasi,” terangnya.
Kabupaten Nabire sudah berada di zona merah dengan jumlah HIV/AIDS telah mencapai 9.037 jiwa. Sehingga sosialisasi sangatlah perlu dilakukan dengan tujuan agar kaum rentan secara dini mengetahui perilaku dan resiko penularan virus HIV.
Usia seksual aktif adalah kelompok [usia] rentan, termasuk Orang Asli Papua. Sehingga KPA Nabire menargetkan sosialisasi di beberapa titik seperti Siriwini, Oyehe, Karang Tumaritis dan di beberapa titik lainnya.
Menurut Pakage, KPA Nabire akan sekretariat agar anak-anak muda dapat melakukan konsultasi terkait dengan informasi HIV/AIDS. Sasarannya adalah kelompok rentan, agar mereka bisa berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan.
“Saya minta agar anak-anak muda di Nabire sini untuk mau datang ke puskesmas agar dilakukan pemeriksaan,” harapnya.
Ketua OMP2PTP, Manverd Pekey menambahkan bahwa organisasi yang dipimpinnya akan terus bembanghu kerjasama dengan KPA. Tujuannya adalah meningkatkan sosialisasi dan pemahaman tentang bahaya HIV.
“Kami akan terus berusaha dan mendampingi KPA Nabiore untuk menyadarkan pemuda-pemudi. Untuk berhenti melakukan sex bebas,” pungkasnya.[*]
Berikut jumlah data dan materi sosialisasi dari Dokter Oliva Tagi;
Dapatkan update berita Bumiofinavandu.com dengan bergabung di Telegram. Caranya muda, Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di Android/Ponsel lalu klik https://t.me/wartabumiofinabirepapuatengah lalu join. Atau dapatkan juga di medsos (Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok) dengan nama akun Warta Bumiofi.