Pendidikan

Ketua PSW YPK Nabire : Banyak anak pesisir belum lancar membaca

181
 

Nabire, Bumiofi-Navandu.Id – Ketua Pengurus Sekolah Wilayah (PSW) Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Kabupaten Nabire, Barnabas Watofa mengharapkan agar 21 siswa Sekolah Dasar Elim, Distrik Napan yang telah lulus untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

“Saya sangat berharap agar anak – anak itu dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat berikutnya” Harap Watofa dalam arahannya pada acara kelulusan dan pelepasan siswadi SD Elim Napan, Distrik Napan. Rabu (17/06/2020).

Menurutnya, ada Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdekat di wilayah itu. Seperti SMP N Napan, SMP N Makimi. Namun bila ingin melanjutkan di YPK maka ada SMP YPK Paulus di Sanoba dan SMP YPK Emanuel di Nabire.

“Tapi pada intiya saya minta untuk tetap melanjutkan pendidikan,” tutur Pria humoris ini.

Dia melanjutkan, banyak anak – anak dari kepulauwan dan pesisir, setelah menamatkan sekolah dasar, akan tetapi banyak diantaranya belum lancar membaca dengan baik. Sementara untuk SD Elim Napan pada tahun ini sesuai laporan Kepala sekolahnya bahwa terdapat dua anak yang belum mahir membaca. Ini menandakan bahwa guru jarang ditempat dan orang tua tidak memperhatikan anaknya ke sekolah dan tidak pernah menuntun anaknya untuk belajar.

“Ini indikator bahwa bila guru ada di tempat, maka anak pasti bisa membaca. Hanya dua faktor itu, Dan ini yang berasal dari sekolah Negeri maupun swasta,” lanjut Watofa.

Ia mengisahkan, dua tahun silam, terdapat 15 siswa yang mendaftar di SMP YPK Tabernakel, namun semuanya belum lancar membaca. Bila dibuang taruh di mana dan diambil simpan dimana.

Sehingga, langkah yang diambil adalah menerima sebab sesuai logo YPK, dalam Injil Matius 19:14 yang berbunyi ”biarkanlah anak – anak itu datang kepadaku” karena anak – anak itu mau dijadikan murid Yesus.

“Kami lalu memutuskan untuk memanggil seorang pensiunan guru YPK (Ibu Netty Mandiwa) untuk membantu mengajar ke 15 anak tersebut dengan target tiga bulan dengan kelas khusus. Namun puji Tuhan, hanya satu bulan lebih mereka sudah lancar membaca,” kisah Watofa.

Sebab, anak – anak mempunyak hak untuk belajar sebagaimana UUD 1945 menjalin sebab hal itu merupakan hak setiap warga Negara UUD.

“Jadi sekali lagi saya berpesan, guru harus ditempat, orang tua harus tuntun anak belajar. Lalu sekolah wajib menerima anak yang mau melanjutkan pendidikannya,” pesan Watofa.(Red,YB)

error: Content is protected !!
Exit mobile version