Pendidikan

Uswim tetap terapkan sistem daring

36
Rektor Uswim, Petrus I Suripatty ketika memperlihatkan panduan penyelenggaraan pembelajaran semester dasar/ganjil di perguruan tinggi edisi juni 2020 – Bumiofinavandu. 
Nabire, Bumiofinavandu – Rektor Universitas Satya Wiyata Mandala (Uswim) Nabire, Petrus I Suripatty menegaskan, seluruh kegiatan baik proses tes masuk perguruan tinggi maupun proses perkuliahan nantinya tetap menggunakan system online (daring) di kampus yang dipimpinnya. 

“Uswim masih tetap menggunakan system online, baik tes masuk maupun perkuliahan nantinya,” tegas Suripatty saat di ruang kerjanya. Selasa (10/11/2020). 
Dijelaskan, kebijakan ini diambil dengan memperhatikan petunjuk dari kementerian melalui Dikti yang sifatnya wajib, dengan panduan penyelenggara pembelajaran semester dasar/ganjil di perguruan tinggi edisi juni 2020. Yakni dari penyaringan mahasiswa baru (maba) hingga proses pembelajaran nantinya. Bahwa di perguruan tinggi masih wajib dilaksanakan secara daring sambil/online menunggu petunjuk dari Dikti dengan . 
“Maka tidak ada pilihan online dan ofline, semuanya online dan itu wajib. baik mata kuliah tatap muka, praktek dan pengabdian kepada masyarakat semua diwajibkan daring,” jelasnya. 
Suripatty mengakui jika sejak tiga minggu lalu ada protes dari mahasiswa senior. Mereka menginginkan, selain ada tes online juga ada ofline terutama bagi calom mahasiswa baru mengingat keterbatasan memiliki Handphone dan internet. Protes ini akhirnya memuncak pada senin (10/8) yakni demi mahasiswa di kampus tersebut. mereka (mahasiswa), senior mengatas namakan yunior dan tidak ingin tes online dilaksanakan bahkan ada juga keinginan agar semua mahasiswa yang baru mendaftar diterima 100 persen. 
Menurut Suripatty, bagus mahasiswa datang dan mempertanyakan sehingga segera dijelaskan untuk pipahami. Dan perlu diketahui bahwa kuota uswim 500, itu sudah paling banyak. Namum kebijakan yang diambil adalah menerima berapapun yang mendaftar dengan merujuk pada hasil tes nantinya. 
“sekali lagi tidak ada pilihan lain saya sampaikan kepada para mahasiswa. Sebab ini amanat dari dikti sekaligus kita memperhatikan situasi nasional bahwa perlu memperhatikan demi ikut memberantas penyebaran covid-19),” terang Suripatty. 
Sehingga, lanjutnya, Jalan keluarnya agar tidak melaksanakannya tes ofline maka pihak Uswim telah mengiapkan fasilitas untuk mengakomodir calon mahasiswa yang tidak memiliki handphone dan terkendala jaringan bahkan mengantisipati sewaktu-waktu bila PLN mengalami pemadalam listrik. 
Pihaknya kemudian mencari jalan keluar dengan menyiapkan 40 buah laptop. 20 diantaranya milik kampus dan 20 milik para dosen dan staf. 
“Kami sediahkan untuk cama-cami yang tidak ada handphone. dan mereka akan dituntun untuk mengikuti tes sejak tadi malam selama 1 X 24 jam dari pukul 00.00 – 00.00 (10-11/8). Ini kebijakan yang diambli agar tes online tetap dilakukan,” tutur Suripatty. 
Terpisah, salah seorang calon mahasiswa baru Andini mengaku sudah mengetahui jika beberapa seniornya memprotes kebijakan kampus agar ada tes ofline. Namun kata dia, sebagai mahasiswa baru harus patut mengikuti kebijakan kampus, apa lagi kebijakan ini berasal dari Dikti. 
Selain itu, kata Andini, dirinya sebenarnya hendak ingin sekali keluar Papua untuk menanjutkan study di perguruan tinggi. Namun keluarganya masih melarang lantaran belum tau kapan Pandemi covid akan berakhir. Sehingga iapun mengambil keputusan untuk tetap di Nabire dan melanjutkan di Uswim. 
”Bagaimana ya, inikan sudah kebijakan kampus. Jujur saja kalau tidak covid, saya paling ke jawa kuliah,” kata Andini.(Red)

error: Content is protected !!
Exit mobile version