Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Nabire, Yulianus Pasang mengungkapkan, untuk menghadapi UN baik SD maupun SMP, soalnya telah disusun oleh Tim Mata Pelajaran (TPM). Soal tersebut juga disamakan untuk seluruh sekolah.
“Tim penyusun soal sudah bekerja, dan soalnya sama semua baik untuk SD dan SMP, artinya tidak ada perbedaan soal antara sekolah yang satu dan lainnya,” ungkap Pasang melalui selulernya pada Senin (12/04/2021).
Soal ujian yang disamakannya menurut Pasang, dimaksud untuk mengevaluasi mutu pendidikan di sekolah-sekolah pada masa pandemi covid-19. Hal tersebut guna mengambil langkah daan kebijakan kedepannya demi mamajukan dunia pendidikan.
Sebab di Tahun 2020 silam, dalam pelaksanaan akhir juga melalui ujian sekolah. Dan nilai kelulusannya diambil dari nilai semester satu hingga akhir, kemudian ditambahkan dengan nilai ujian sekolah dan nilai karakter.
“Hal serupa juga akan terjadi tahun ini. Dan ujian sangat penting mengingat bila tidak ada ujian, maka guru Disdik tidak akan tahu sejauh mana mutu di sekolah. Apakah mengalami perubahan atau seperti apa,” tutur Pasang.
Pasang menjelaskan, nilai rata-rata digunakan untuk penentuan kelulusan pada Tahun 2020 hanya rata-rata 4,5. Padahal sebelum masa pandemi 6,5.
Sementara untuk Tahun 2021, nantinya setelah pelaksanaan ujian. Kemudian nilai nurmi akan dikumpulkan dari masing-masing sekolah dan dikaji dari nilai tertinggi hingga terendah untuk setiap bidang study.
“Dari sini baru kita bisa tentukan nilai rata-ratanya,” jelasnya.
Sehingga kata dia, jangan ada masyarakat yang beranggapan bahwa siswa akan luluskan karena hadiah atau diluluskan akibat pandemi. Namun, siswa akan lulus murni sesuai hasil kerja keras dari belajarnya sendiri.
“Jadi tidak ada yang akan diluluskan, harus murni. Sama halnya nanti dengan kenaikan kelas,” lata Pasang.
Sementara pelaksanaan ujian sendiri nantinya tegas Pasang, tetap berpedoman pada penerapan protokol kesehatan. yakni 50% untuk satu kelas, mencuci tangan sebelum masuk, mengukur suhu, menggunakan masker.
“Pelaksanaan ujian tetap patuhi prokes, saya akan awasi dan turun ke lapangan,” tegasnya.
Untuk itu Kadis Pasang berharap kepada para guru, agar benar-benar mempersiapkan siswa dengan baik untuk menghadapi ujian. Juga kepada orang tua agar peran sertanya sangat dibutuhkan dalam menumjang pendidikan anak.
“Sebab walaupun guru mengajar tetapi tidak ada perhatian dari orang tua, misalnya anak keluyuran dan bermain tidak dikontrol. maka sama saja bertepuk sebelah tangan,” harap pasang.
Terpisah, kepala SMP Negeri 9 Nabire, Yosep Ohoiwutun mengungkapkan bahwa selain soal disusun oleh tim guru mata pelajaran (TMP) Kabupaten.
Ia mengakuh tidak mengalami kendala dalam mempersiapkan ujian di sekolahnya untuk 70 orang siswa kelas 3. Sehingga nantinya akan di bagi menjadi enam kelas sesuai prokes.
“Kami tidak ada kenakan di bagi enam kelas dan tetap diutamakan prokes,” ungkap Ohoiwutun.(Red)